SOLOPOS.COM - Menpora Roy Suryo saat melepas peserta jalan sehat di Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, Sabtu (5/10/2013).

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Ratusan warga memenuhi lapangan Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, Sabtu (5/10/2013) pagi. Dengan antusias mereka berbaris menunggu bendera hitam-putih dikibarkan tanda jalan sehat dimulai.

Alih-alih berjalan ketika bendera diangkat, warga yang datang justru merapat dan mengantre bersalaman dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo. Jadilah acara jalan sehat beralih menjadi ajang bersalam-salaman. “Kapan maneh isa salaman karo menteri,” celetuk seorang warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kejadian tak terduga itu terjadi dalam kegiatan Jalan Sehat Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen. Warga yang telah menanti sejak pagi tak hanya mengikuti acara jalan sehat saja, mereka juga menampilkan senam kesegaran jasmani kreasi warga Gunungkidul yang menyabet juara ketiga lomba cipta gerakan senam yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa waktu lalu.

Tak hanya dimanfaatkan untuk sekadar bersalaman, kedatangan menpora juga dimanfaatkan untuk mengajukan proposal perbaikan lapangan desa.

Kepala Desa Watusigar, Supardi, mengatakan lapangan sepakbola yang berada di atas tanah kas desa itu kerap digunakan sebagai sarana penyelenggaraan kegiatan olahraga, namun kondisinya tak rata dan retak di beberapa titik.

“Lapangan ini sudah menjadi lokasi warga untuk berolahraga dan menggelar turnamen, tapi kondisinya cukup memperihatinkan, mudah-mudahan bisa diperbaiki oleh kemenpora,” ujarnya saat memberikan sambutan yang langsung mendapatkan sambutan riuh warga Watusigar.

Menanggapi sodoran proposal itu, Roy Suryo mengaku siap mengusahakan permintaan warga. Namun ia menambahkan upaya mewujudkan keinginan warga itu tak dapat diwujudkan bila semata dari Kemenpora. Menurutnya diperlukan kerja sama dan langkah dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk ikut membantu keinginan masyarakat.

“Kami siap menindaklanjuti, tapi tentu saja diperlukan juga peran pemerintah kabupaten untuk membantu warga,” cetus Roy.

Mendengar pernyataan itu, Supardi mengaku senang, menurutnya impian warga yang ingin memiliki lapangan sepak bola yang layak akhirnya mulai mendapatkan titik terang. “Kalau bisa lapangannya dibuat standar nasional sekalian,” ujarnya sumringah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya