SOLOPOS.COM - Disneypark, Disneyland California USA (Disneyland.go.com)

Pemerintah pusat mendorong investasi asing proyek theme park daerah, seperti Disneyland Boyolali dan taman serupa di Sukabumi dan Morotai.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mendorong keterlibatan investor lokal maupun asing untuk membangun proyek theme park di secondary city guna memacu lalu lintas transportasi udara di luar Bali, Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satu secondary city yang dimaksud adalah Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baru-baru ini, sejumlah proyek theme park akan dibangun di secondary city misalnya Disneyland di Boyolali, proyek taman hiburan patungan MNC dengan China Metallurgical Corporation (MCC) Group dan Chinese Export and Credit Insurace Corporation di Sukabumi, serta theme park di Morotai.

“Jika proyek-proyek itu terealisasi, maka tingkat kunjungan wisman ke Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Pulau Morotai akan meningkat. Tidak hanya itu, proyek itu juga akan memacu iklim pariwisata di kawasan sekitar sehingga mampu memacu perekonomian masyarakat,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Bisnis/JIBI, di Tangerang, Senin (17/4/2017).

Sebagai penghubungnya, sejumlah bandara udara di kota-kota tersebut akan semakin diminati sebagai lokasi pendaratan utama. Pemerintah setidaknya telah menentukan sejumlah bandara yang diarahkan sebagai hub internasional selain Bali dan Jakarta, antara lain Bandara Adi Sumarmo (Solo/Boyolali), Bandara Kualanamu (Medan), dan Bandara Lombok (Lombok). Baca juga: Istana Restui Pembangunan Disneyland Boyolali.

Dari segi investasi, rencana pembangunan ketiga taman hiburan itu juga sukses menggelontorkan dana segar ke Indonesia mencapai US$1,1 miliar. Jika dirinci, pembangunan Disneyland ala Boyolali setidaknya membutuhkan dana mencapai Rp6 triliun, pembangunan theme park di Sukabumi menelan biaya US$500 juta, dan proyek theme park di Morotai menelan US$100 juta untuk tahap pertama tahun ini.

Mengutip data Kemenpar, realisasasi investasi di sektor pariwisata Indonesia pada periode Januari—September 2016 sebesar US$1,94 miliar. Jumlah tersebut meningkat 23% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun investasi asing yang masuk pada periode itu sebesar US$594 juta. Dana tersebut tersebar untuk berbagai jenis bisnis pariwisata mulai dari hotel, restoran, wisata bahari. Baca juga: Inilah Konsep Disneyland Boyolali Ala Bupati Seno Samodro.

Kemenpar menyatakan saat ini investor, termasuk asing, lebih banyak mengungkapkan ketertarikannya kepada pembangunan hotel, sarana meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), serta lapangan golf.

“Saya mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Pariwisata Boyolali bahwa pemerintah setempat juga memiliki kemungkinan mendapatkan kepemilikan saham [golden share] hingga 20% atas proyek Disneyland di Boyolali,” tekannya.

Sebagai informasi, seperti yang dikutip dari laman resmi, Hong Kong Disneyland Resort merupakan perusahaan patungan Hongkong International Theme Parks Limited, pemerintah Hong Kong dan The Walt Disney Company. Hingga akhir 2015, komposisi saham Hong Kong Disneyland Resort yakni 53% dipegang pemerintah dan 47% dimiliki The Walt Disney Company.

Tak hanya Boyolali, dalam waktu dekat, Lido melalui Grup MNC juga akan melakukan pembangunan wahana hiburan dengan menggandeng Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump. Arief juga sempat mengungkapkan bahwa beberapa investor asing menyatakan minatnya untuk masuk ke bisnis theme park antara lain tiga perusahaan asal Korea Selatan yaitu Teddy Bear Group, Lotte Group, dan Daewoo Development Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya