SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait dugaan pencemaran nama baik. ANTARA FOTO/Reno Esnir/pras.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengimbau para pemimpin perusahaan untuk mempertimbangkan opsi work from home (WFH) serta tidak menerapkan work from office (WFO) 100 persen di tengah meningkatkan kasus varian Omicron di Indonesia.

“Kami mengimbau jika (aktivitas) di kantor tidak harus 100 persen ya dilihat situasinya apakah dibikin 70 persen untuk dilakukan 2 pekan ke depan,” kata Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers yang dikutip Solopos.com dari Bisnis, Minggu (16/1/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain itu, Luhut juga mengimbau masyarakat untuk membatasi diri bepergian keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Bahkan, dia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta masyarakat agar tidak bepergian ke luar negeri.

“Presiden [Jokowi] juga meminta agar masyarakat dapat membatasi diri bepergian ke luar negeri. Malah pejabat pemerintah sudah dilarang beperhian ke luar negeri untuk 3 pekan ke depan,” imbuhnya.

Presiden Jokowi, kata Luhut, juga telah meminta kementerian/lembaga untuk mengurangi pertemuan atau rapat secara luring dan kembali memanfaatkan teknologi daring.

Adapun, diberitakan sebelumnya hingga 15 Januari 2022, kasus terkonfirmasi Covid-91 varian Omicron mencapai 748 kasus.

Baca Juga: DKI Jakarta Jadi Medan Perang Menghadapi Omicron 

Sementara itu, pada hari ini, Minggu (16/1/2022) kasus terkonfirmasi Covid-19 secara nasional mencapai 855 sehingga totalnya 4.271.649 kasus.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan DKI Jakarta berpotensi menjadi klaster Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

“Kami memprediksi bahwa peningkatan kasus di tingkat provinsi berpotensi akan naik lebih tinggi di provinsi DKI Jakarta jika kita semua tidak hati-hati,” katanya dalam konferensi pers, Minggu (16/1/2022).

Menurutnya, perkembangan kasus Omicron yang terus terjadi menjadi alarm bagi semua pihak untuk tetap waspada dan melakukan upaya-upaya pencegahan seperti protokol kesehatan yang disertai upaya 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment.

Luhut menambahkan pada saat ini kasus Omicron akibat transmisi lokal sudah lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN.

Kasus yang terjadi didominasi di wilayah Pulau Jawa dan Bali yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Meskipun kasus cenderung mengalami kenaikan, tetapi Luhut menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus kematian akibat varian Omicron.

Selain itu, Luhut memprediksi puncak kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya