SOLOPOS.COM - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, (istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai bisnis transportasi dan pergudangan menjadi kunci pemulihan ekonomi. Sektor transportasi dan pergudangan akan menjadi penggerak untuk sektor lainnya, sehingga pemulihan di sektor ini akan mendorong percepatan pemulihan berbagai aktivitas ekonomi lainnya.

Hal itu disampaikan Menko Airlangga pada acara webinar Kadin Indonesia dengan tema “Strategi Pemulihan Bisnis Transportasi di Indonesia Melalui Pembiayaan Bank dan Non Bank”, Kamis (11/11/2021).

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Sektor transportasi dan pergudangan adalah enabler untuk sektor yang lainnya. Pemulihan sektor ini akan mendorong percepatan pemulihan berbagai aktivitas ekonomi di berbagai sektor lainnya. Untuk itu, Pemerintah akan terus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan dalam mendukung percepatan pemulihan sektor transprotasi dan pergudangan nasional,” ujar Menko Airlangga.

Baca juga: Dubai Expo 2021, Menko Airlangga Ajak Calon Investor Investasi di KEK

Ekspedisi Mudik 2024

Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini telah menunjukkan perbaikan yang signifikan. Hal ini merupakan perkembangan positif, sehingga diharapkan penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional semakin membaik. Pemerintah juga terus menjaga keseimbangan penanganan kesehatan dan ekonomi.

Kinerja penanganan Covid-19 dan kecepatan vaksinasi di Indonesia menjadi salah satu yang diakui dunia. Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO dalam “Laporan Covid-19 Situation Report – 79” per 3 November 2021, seluruh provinsi di Indonesia telah berada pada Tingkat Penularan Masyarakat (community transmission) Level 1 atau tingkat penularan rendah.

Sementara itu, berdasarkan NIKKEI Covid-19 Recovery Index, performa Indonesia menempati urutan 41 dari 121 negara, terbaik di antara negara-negara ASEAN. Peringkat ini terus membaik dari sebelumnya di peringkat 54.

Kondisi Ekonomi

Perkembangan capaian vaksinasi juga menunjukkan hal yang semakin baik. Dimana per 10 November 2021, sebanyak total 209,6 juta dosis telah disuntikkan. Dengan demikian, 61,2% target telah tervaksinasi dosis 1 dan 38,9% target telah tervaksinasi lengkap. Pemerintah akan terus mendorong capaian vaksinasi ini agar semakin cepat mencapai herd immunity.

Baca juga: Menko Airlangga Ajak Anggota ASEAN Membangun Ekonomi Digital

Seiring dengan penanganan kasus Covid-19 yang membaik, kondisi ekonomi secara makro juga menunjukkan resiliensi yang baik, hingga awal November 2021 pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 3,51% (yoy) pada Kuartal III 2021.

“Pemerintah optimistis di tahun 2021 secara full year Indonesia pertumbuhan pada rentang 3,7 sampai dengan 4,0% dapat dicapai,” ujar Menko Airlangga.

Sementara itu, Pemerintah juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 dapat mencapai 5,2% yang sejalan dengan proyeksi dari berbagai lembaga internasional.

“Momentum pemulihan ekonomi yang terus berlanjut sampai Q3-2021 ini harus tetap dijaga karena hal ini adalah kunci penting agar perekonomian kita dapat terus pulih dengan lebih cepat,” tegasnya.

Baca juga: Presiden Jokowi dan Menko Airlangga Bagikan Bantuan PKL di Malioboro

Realisasi Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) sampai dengan 5 November 2021 telah mencapai Rp456,35 triliun atau sebesar 61,3% dari pagu Rp744,77 triliun. Program PEN akan terus dioptimalkan untuk menopang penghidupan dan daya beli masyarakat serta menjaga keberlangsungan usaha serta memulihkan ekonomi di berbagai sektor, termasuk sektor transportasi.

Serangkaian insentif fiskal juga telah diberikan untuk mendongkrak kinerja sektor usaha. Insentif PPh Pasal 22 Impor, PPh Pasal 25, Restitusi PPN, dan penurunan tarif PPh Badan telah diberikan untuk membantu likuiditas dan keberlangsungan usaha. Pemerintah juga telah memberikan insentif fiskal kepada sektor-sektor yang memiliki multiplier effect tinggi terhadap perekonomian, seperti sektor properti dan otomotif.

Sebagian besar insentif bagi sektor transportasi dan pergudangan diberikan untuk menjaga cash flow dan menahan gelombang PHK, antara lain berupa antara lain berupa perpanjangan insentif pajak, restrukturisasi penyelesaian kredit bagi usaha di sektor transportasi baik yang ada di sektor perbankan maupun lembaga jasa keuangan non perbankan, serta bantuan subsidi gaji/upah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya