SOLOPOS.COM - Aji Nur Rohman (kiri) dan Fadlan Akhyar (kanan). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Jenazah mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Aji Nur Rohman, dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Boyolali, Selasa (26/2/2018) malam.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS Solo, Prof. Darsono, mengatakan telah menyiapkan satu mobil jenazah milik Rumah Sakit (RS) UNS.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jenazah Aji Nur Rohman diperkirakan tiba di Adi Soemarmo sekitar pukul 20.45 WIB kemudian langsung dibawa ke rumahnya di Karangnyar menggunakan mobil jenazah milik RS UNS,” katanya dihubungi Solopos.com, Selasa petang.

Menurut dia, jenazah Aji Nur Rohman mahasiswa Fakultas Pertanian UNS diterbangkan dari Kendari, Sulawesi Tenggara, sekitar pukul 13.50 WIT menggunakan pesawat Lion Air. Kedatangan jenazah dari Kendari didampingi pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Wakatobi, Lukman dan mahasiswa KKN UNS, Wildan.

Setibanya di Adi Soemaro, dia akan menyambut sendiri kedatangan jenazah Aji Nur Rohman dengan didampingi, Dekan Fakultas Pertanian UNS, Bambang P, dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS, Ari Setiawan. Baca juga: KKN di Wakatobi, 2 Mahasiswa UNS Solo Terseret Pusaran Air Laut.

“Rencananya pelaksana tugas [Plt] Bupati Karanganyar juga akan ikut menjemput di Adi Soemarmo,” ungkapnya

Sedangkan jenazah mahasiswa lainnya, Fadlan Akhyar, asal Medan, sambung Darsono, diterbangkan langsung dari Kendari ke Medan menggunakan pesawat Lion Air. Penyerahan jenazah Fadlan kepada pihak keluarga dilakukan oleh Wakil Rektor II UNS, Moh. Jamin dan Ketua LPPM UNS dan alumni UNS di Medan.

“Almarhum Aji dan Fadlan akan mendapatkan dana tali kasih dari UNS. Sedangkan asuransi KKN belum mendapat informasi,” ungkap Darsono. Hal ini karena dua mahasiswa itu meninggal setelah kegiatan KKN di Wakatobi berakhir. Baca juga: Kronologi 2 Mahasiswa UNS Solo Terseret Pusaran Laut di Wakatobi.

Kedua mahasiswa itu meninggal dunia akibat terserat pusaran air laut saat melakukan snorkeling di perairan Pulau Wangi-Wangi, Senin (26/2/2018) lalu. Mereka bersama tujuh mahasiswa lainnya nekat tetap di Wakatobi meskipun program KKN sudah selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya