SOLOPOS.COM - Mantan menteri luar negeri AS, Colin Powell. (Detikcom)

Solopos.com, NEW YORK — Mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell mengembuskan napas terakhir di usia 84 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh pihak keluarga yang tinggal di Amerika Serikat.

Dikutip dari Liputan6 dari CNN, Senin (18/10/2021), pihak keluarga mengumumkan melalui Facebook bahwa kematian Colin Powell disebabkan oleh komplikasi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Colin Powell lahir pada 5 April 1937 di New York, AS. Ia juga dikenal sebagai jenderal dan negarawan. Dia adalah ketua Kepala Staf Gabungan (1989-1993) dan Menteri Luar Negeri (2001-2005), orang kulit hitam Afrika-Amerika pertama yang memegang kedua posisi tersebut.

Baca Juga: Gawat, Gletser Afrika Mencair Picu Banjir dan Panas Ekstrem

Ekspedisi Mudik 2024

Dikutip dari laman Britannica, ia berasal dari keluarga imigran Jamaika, Powell dibesarkan di bagian Harlem dan Bronx Selatan di New York City dan kuliah di City College of New York.

Ia masuk tentara setelah lulus kuliah dan bertugas di Korps Pelatihan Petugas Cadangan (ROTC).

Selain itu, ia pernah bertugas di Vietnam pada 1962-1963 dan 1968-1969, dan kemudian belajar di Universitas George Washington di Washington, DC pada 1972 dan ia mengambil posisi politik pertamanya sebagai asisten Frank Carlucci, yang saat itu menjabat sebagai wakil direktur Office of Management and Budget (OMB).

Colin Powell memegang berbagai jabatan selama beberapa tahun berikutnya, di Pentagon dan di tempat lain, dan pada tahun 1983 menjadi asisten militer senior Menteri Pertahanan Caspar Weinberger.

Baca Juga: Nikah Secara Islam, Resepsi Anak Bill Gates Habiskan Rp28 Miliar

Karier Politik

Pada 1987 ia bergabung dengan staf Dewan Keamanan Nasional sebagai wakil Carlucci, kemudian asisten presiden untuk urusan keamanan nasional.

Akhir 1987 Presiden Ronald Reagan menunjuk Powell untuk menggantikan Carlucci. Awal tahun 1989 Powell mengambil alih Komando Angkatan Darat.

Pada April 1989 Powell menjadi jenderal bintang empat, dan pada Agustus Presiden George Bush menominasikannya sebagai ketua Kepala Staf Gabungan militer AS.

Sebagai ketua, ia memainkan peran utama dalam perencanaan invasi Panama (1989) dan operasi Desert Shield serta Desert Storm dari krisis dan perang Teluk Persia (Agustus 1990–Maret 1991).

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 18 Oktober 1967, Venera 4 Mendarat di Venus

Dia pensiun dari militer pada tahun 1993, memicu spekulasi bahwa dia akan memasuki dunia politik. Meskipun dia memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1996, dia bergabung dengan Partai Republik dan berbicara tentang isu-isu nasional.

Colin Powell tidak berhasil mencari dukungan internasional yang lebih luas untuk Perang Irak. Pidato kontroversialnya di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Februari 2003 kemudian terungkap, didasarkan pada hasil intelijen yang salah.

Dianggap sebagai politik moderat dalam pemerintahan yang didominasi oleh garis keras, Powell melihat pengaruhnya di Gedung Putih berkurang, dan dia mengumumkan pengunduran dirinya pada tahun 2004, tak lama setelah pemilihan kembali Bush. Powell dia digantikan oleh Condoleezza Rice pada tahun 2005.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya