SOLOPOS.COM - Once dan Bens Leo (Himawan Ulul/JIBI/Solopos.com)

Solopos.com, SOLO-Kabar duka juga datang dari pengamat musik Bens Leo yang meninggal dunia pada Senin (29/11/2021) sekitar pukul 08.24 WIB. Pria bernama lengkap Benedictus Benny Hadi Utomo ini mengembuskan napas terakhir dalam usia 69 tahun karena terinfeksi Covid-19.

Kabar duka Bens Leo meninggal dunia ini disampaikan pihak keluarga melalui Instagram. Dalam keterangannya, disebutkan pengamat musik dan wartawan senior ini mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (29/11/2021) sekitar pukul 08.24 WIB di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meninggal karena Covid-19, keluarga juga meminta kepada para sahabat untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Bens Leo cukup dengan memberikan doa dari rumah masing-masing. Sebelumnya, seorang sahabat Nini Sunny mengabarkan kalau Bens Leo terinfeksi Covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta

“Dengan segala kerendahan hati, kami mohon dimaafkan segala kesalahan beliau semasa hidupnya,” tulis pesan tersebut seperti dikutip dari Suara.com pada Senin (29/11/2021).

Baca Juga: 28 November Hari Dongeng Nasional, Sudahkah Anda Mendongeng untuk Anak?

“Tanpa mengurangi rasa terima kasih atas perhatian dan penghormatan yang diberikan, demi menjaga privasi keluarga inti dan menaati protokol kesehatan Covid-19, kami mohon kepada keluarga besar, sahabat, dan handai taulan untuk mengantarkan beliau ke tempat peristirahatan terakhirnya dengan iringan doa dari rumah masing-masing,” demikian pernyataan dari keluarga. Bahkan dalam keterangannya, Nini menyampaikan tidak saja Bens Leo yang terinfeksi Covid-19, tapi juga sang istri, Pauline Endang dan putranya, Addo Gustaf.

Mengutip wikipedia, Senin (29/11/2021), kariernya dimulai ketika gagal dalam seleksi pendidikan AKABRI, terlambat mendaftar masuk ke pendidikan penerbang di Curug, dan merasa berat untuk meminta uang kuliah dari ibunya yang single parent. Ia nekat mewawancarai anggota Koes Plus, Tonny Koeswoyo dengan peralatan seadanya.

Baca Juga:  Bernapas Melalui Mulut dapat Memengaruhi Bentuk Wajah Manusia?

Beruntung, Tonny dengan rendah hati mau melayani permintaannya. Berita tersebut ia kirim ke Berita Yudha Sport & Film. Hasilnya, sepekan setelah itu, tulisannya yang berjudul Sejarah Koes Bersaudara dimuat sebagai headline di koran tersebut. Ia kemudian direkrut untuk menulis di rubrik Seni Budaya. Mengetahui hal ini, Tony Koeswoyo memberinya referensi untuk mewawancarai Panbers.

Wawancaranya dengan Panbers dikirimkan ke Aktuil. Dari Aktuil, ia mendapat nama alias Bens Leo. Kariernya terus menanjak Rasela, Gipsy, Barong’s Band, juga liputan tentang Festival Lagu Pop Indonesia. Bahkan pada   1974, ia mulai ditunjuk sebagai anggota Dewan Juri Festival Lagu Pop Indonesia yang bermuara di World Popular Song Festival di Tokyo, Jepang.

Baca Juga:  Ameer Azzikra Meninggal, Alvin Faiz: Insya Allah Berkumpul Sama Abi

Pada 1976, diundang atas nama pribadi dan Aktuil sebagai satu-satunya wartawan musik Indonesia yang meliput World Popular Song Festival Tokyo, Jepang 1976, mendampingi Guruh Soekarno Putra, Grace Simon dan Idris Sardi. Pada 2000, diajak oleh Maxi Gunawan, seorang musikus dan pengusaha, untuk membangun kerajaan bisnis media cetak musik, yang kemudian diberi nama NewsMusik. Namun, ia mengundurkan diri pada 2003

Bens Leo sangat lantang menentang pembajakan di dunia musik. Bagi Bens Leo, masalah ini tidak hanya tentang perusahaan rekaman atau pemerintah, tetapi juga sesama musikus. Maraknya pelanggaran atau pembajakan hak cipta juga dipicu oleh menurunya penjualan karya musik dalam bentuk fisik. Selamat jalan, Bens Leo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya