SOLOPOS.COM - Eben Burgerkill. (Instagram/@ebenbkhc)

Solopos.com, SOLO–Gitaris Burgerkill, Eben, meninggal dunia pada Jumat (3/9/2021).  Di kalangan musikus, pria berpenampilan gahar ini dikenal sebagai salah satu musikus aliran metal yang punya nama besar.

Gitaris Burgerkill ini meningal dunia setelah terlebih dulu pingsan saat sedang syuting dan sempat dilarikan ke rumah sakit.  Ucapan duka cita pun terus mengalir kepada musisi yang berkarier sejak awal pembentukan Burgerkill tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gitaris Burgerkill ini lahir dengan nama asli Aries Tanto. Namanya melejit ketika mendirikan band metal Burgerkill pada 1995 lalu di Bandung. Eben alias Ebenz menjadi satu-satunya personil Burgerkill yang masih bertahan di band tersebut sejak awal pembentukannya.

Mengutip laman suara.com, Jumat (3/9/2021), gitaris ini mendirikan Burgerkill pada Mei 1995 setelah dirinya pindah dari Jakarta ke Bandung untuk melanjutkan sekolah. Dari situ, Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan yang menjadi formasi awal Burgerkill.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Eben Burgerkill Meninggal Dunia, Sempat Pingsan Saat Pengambilan Gambar

Mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Christian Franklin Muttler yang merilis kompilasi CD band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul Masaindahbangetsekalipisan tersebut.

Pada akhir 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi Breathless dengan menyertakan lagu Offered Sucks didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul Independent Rebel.

Sekitar awal 1999, Burgerkill mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records, yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Prancis).

Pada 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan judul Dua Sisi oleh Riotic Records. Pada tahun yang sama, band ini juga merilis single Everlasting Hope Never Ending Pain lewat kompilasi Ticket To Ride.

Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak enam album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Pada akhir 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title Berkarat.

Baca Juga: Tak Hanya Lezat, Ikan Patin Kaya Manfaat untuk Tubuh

Pada pertengahan 2004, lewat album Berkarat, Burgerkill jadi nomine AMI Awards. Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet penghargaan kategori Best Metal Production.

Pada 2005, Toto memutuskan untuk meninggalkan band tersebut. Mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi bas  ke posisi  drum dan melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player.

Mengutip laman wikipedia, pada November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerja sama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. Mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 Beyond Coma And Despair di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ini pun menjadi salah satu album terbaik di Rolling Stone Indonesia.

Baca Juga:  Gara-Gara Ini, Arya Saloka Kembali Tuai Kritikan dari Warganet

Sang vokalis, Ivan, mengembuskan napas terakhirnya di tengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Setelah melewati proses audisi vokalis, mereka menemukan Vicki di awal tahun 2007 sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karier mereka.

Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tur di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Pada 2009 menggelar konser Allegiance to Metal Tour 2009 bersama Psycroptic dan Nemesis.

Band ini pernah satu panggung dengan beberapa band luar seperti  The Black Dahlia Murder, As I Lay Dying, dan Himsa. Band ini juga berkerja sama dengan Xenophobic Records untuk mengedarkan album mereka di Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya