Solopos.com, BLORA -- Buat yang suka dengan kegiatan pendakian, mungkin tempat ini bisa menjadi daftar dalam petualangan. Berlokasi di Desa Waru, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Puncak Mundri menjadi daya tarik wisata khususnya para pencinta alam.
Dilansir dari situs Blorakab.go.id, Minggu (9/5/2021), daya tarik wisata ini mulai didatangi para pengunjung, baik dari warga Kabupaten Blora sendiri maupun dari luar Blora. Biasanya tempat ini digunakan untuk berkemah, menikmati pemadangan matahari terbit dan matahari terbenam.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Puncak Mundri ini bisa juga disebut dengan Puncak Baret, dikarenakan biasa digunakan latihan dan pembaretan oleh pasukan TNI AD Batalyon Infnateri 410 Alugoro Blora. Di bagian puncaknya, terdapat tugu berlambang TNI.
Baca Juga : Wali Kota Solo Abaikan Kebijakan Pusat, Dishub Jateng Tutup Mulut...
Meski tidak terlalu tinggi, Gunung Mundri menyajikan trek yang cukup menantang bagi para pendaki. Untuk bisa mencapai Puncak Mundri ini, pengunjung bisa mengambil jalur dari Tugu Pancasila Blora, lalu menuju arah utara sekitar 2 km.
Ketika sampai di pasar medang melalui Desa Ngadipurwo, pacu terus hingga sampai di pertigaan Tugu Selo. Sampai di sana, pilih pilih jalur kiri yang akan menghantar ke Desa Waru, kaki Gunung Mundri. Jika mengambil dari arah Polres Blora, jalur menuju lokasi bisa ditempuh sekitar 30 menit dengan menggunakan sepeda motor.
Melansir dari situs Liputan6.com, saat pendakian di level 200 meter pertama, pengunjung akan merasakan sensasi berjalan di tengah sabana yang luas. Di lereng menuju Puncak Baret juga terdapat goa-goa alami dengan lorong vertikal dan horizontal.
Baca Juga : Cari Oleh-Oleh Khas Pemalang? Di Gerai Ini Lengkap Tersedia
Bagi pecinta panjat tebing, menjelajahi lorong-lorong goa di lereng Puncak Baret akan menjadi pengalaman wisata yang tidak akan terlupakan. Sampai di Puncak Baret, pemandangan hutan jati tampak menghijau menyejukan mata.
Dari Puncak Baret pula, pengunjung dapat melihat keindahan dua wilayah, yaitu Blora dan Rembang. Meski dalam suasana pandemi, Puncak Baret ini tidak pernah sepi pengunjung. Untuk mencapai puncaknya, diperlukan waktu sekitar 20 menit dengan berlari dari kaki Gunung Mundri.
Normalnya untuk mencapai Puncak Baret, bisa menghabiskan waktu hingga 1 jam, itupun tergantung dengan kondisi cuaca.
Meskipun medannya landai, pendakian tetap menerapkan protokol keamanan yang berlaku, salah satunya membawa logistik yang memadai, seperti makanan, baju tebal dan menggunakan kacamata anti debu saat berada di Puncak Baret.
Puncak Baret yang juga dikenal sebagai Puncak Alugoro ini adalah salah satu wisata alam yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang. Untuk masuk ke area wisata ini, pengunjung hanya membayar biaya parker kendaraan sebesar Rp2.000 dan biaya bermalam senilaiRp5.000
Pada Agustus 2020 silam, dalam upaya penerapan protokol kesehatan, Polres Blora jawa Tengah bersama PWI setempat dan Komunitas Gowes Guyub Rukun Blora Mustika menggelar sosialisasi terkait protokol kesehatan.
Sosialisasi digelar dengan cara bersepeda bersama sambal membagikan masker gratis dan pamphlet 3M kepada warga sekitar puncak dan pengunjung di Puncak Baret.