SOLOPOS.COM - Penumpang kereta api tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Bisnis Indonesia/Eusebio Chrysnamurti)

Solopos.com, SOLO—Tertarikkah Anda dengan kereta api untuk liburan akhir tahun ini? Bagi Anda yang sedang mengajukan cuti atau yang beruntung akan mendapatkan hari libur pada periode Natal dan tahun baru ini, bepergian ke luar kota adalah kesempatan yang sangat menarik.

Salah satu kendala atau kekhawatiran para pelancong dalam negeri adalah faktor biaya, khususnya biaya perjalanan. Bagi mereka yang ingin bepergian ke Bali di timur atau ke Jakarta dan sekitarnya di barat, biasanya yang langsung terbayang adalah harga tiket pesawat yang mahal.

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

Ya, sejak kenaikan harga minyak dunia yang berimbas pada kenaikan harga avtur telah mengerek harga tiket pesawat. Misalnya untuk rute pendek Solo-Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) keberangkatan 23 Desember 2022, harga tiket pesawat yang paling murah mencapai Rp874.700.

Sedangkan jika ingin naik pesawat ke Denpasar, Bali, melalui Yogyakarta International Airport (YIA), Anda harus merogoh kocek sedikitnya Rp1,3 jutaan hanya untuk tiket pesawat sekali jalan. Itu belum biaya naik commuter line, bus, atau taksi.

Ekspedisi Mudik 2024

Jika harga tiket pesawat terlalu berat untuk dompet Anda, tak ada salahnya bepergian melalui jalur darat. Pilihan paling menarik adalah naik kereta api.

Ada beberapa alasan untuk memilih perjalanan dengan kereta api, baik kelas eksekutif, bisnis, maupun ekonomi. Alasan pertama adalah harga yang terjangkau bagi hampir semua kalangan. Tiket termahal kereta api tidak akan mencapai Rp1 juta jika Anda berangkat dari Solo, tentu jika Anda tak mengambil kereta api berkode “luxury” atau “priority” seperti Argo Dwipangga Luxury atau Bima Priority.

Sebagai gambaran, jika hendak bepergian ke Jakarta pada 23 Desember 2022 atau dua hari sebelum Natal, Anda cukup membayar Rp335.000 untuk tiket kelas ekonomi. Artinya, Anda cukup membayar kurang dari setengah biaya tiket pesawat untuk rute serupa.

Bagi yang hendak bepergian ke Bali, kereta api adalah pilihan yang paling ekonomis. Naik saja Kereta Api Sri Tanjung atau Kereta Api Wijayakusuma dengan tujuan akhir dengan tujuan akhir Stasiun Ketapang, Banyuwangi. Dari Ketapang, Anda tinggal menuju pelabuhan Ketapang untuk naik feri menuju Bali.

Untuk Kereta Api Sri Tanjung, Anda sudah bisa naik dengan hanya membayar Rp94.000 untuk tiket termurah kelas ekonomi C. Sedangkan jika ingin lebih nyaman, beli saja tiket seharga Rp390.000 untuk kelas ekonomi CA Kereta Api Wijayakusuma.

Jika Anda ingin duduk di kursi dan gerbong yang lebih nyaman, tentu ada banyak pilihan. Jika hendak bepergian ke Jakarta, pilih saja kereta api yang berlabel ekonomi premium seperti Kereta Api Jayakarta. Kereta dengan rute Stasiun Pasar Senen Jakarta–Stasiun Gubeng Surabaya ini merupakan kereta kelas ekonomi namun nonsubsidi.

Begitu pula dengan gerbong-gerbong kelas ekonomi di Kereta Api Wijayakusuma. Meski namanya kelas ekonomi, fasilitas di dalam gerbong khususnya kursi penumpang cukup nyaman, tidak kaku, dan sandarannya bisa diatur. Seluruh gerbong dalam kondisi sangat bersih dilengkapi AC alias pendingin ruangan.

Kelas Ekonomi

Salah satu ciri khas gerbong ekonomi premium adalah kursi-kursi penumpang yang diatur dalam formasi 2-2 dan ada dua baris kursi yang berhadap-hadapan di bagian tengah. Bagi sebagian orang, posisi duduk di tengah gerbong yang saling berhadapan ini adalah posisi menyenangkan karena ada ruang bagi kaki yang lebih luas. Ini sangat berguna untuk mencegah pegal-pegal.

Karenanya, kini saatnya membuang jauh anggapan bahwa naik kereta kelas ekonomi sangat menjemukan dan membuat badan pegal ketika sampai di tempat tujuan. Meski di gerbong kelas ekonomi, penumpang bisa duduk dengan nyaman.

Kursi dalam gerbong kereta api kelas ekonomi sebenarnya bisa diatur namun dengan pilihan terbatas. Selain itu, tidak ada sandaran kaki seperti kursi-kursi kelas eksekutif. Meski demikian, ada beberapa cara untuk “mengakali” situasi bila ruang yang tersedia terlalu sempit bagi Anda.

Pertama, manfaatkan kursi di samping Anda selagi kosong. Untuk rute jarak jauh seperti menuju Jakarta, Surabaya, atau Banyuwangi, kursi-kursi penumpang tidak selamanya terisi sepanjang perjalanan. Selagi si pemesan kursi belum masuk kereta api, kita bisa memanfaatkan ruang yang tersedia untuk selonjoran.

Kedua, Anda bisa membawa bantal leher atau bantal kecil untuk perjalanan jauh. Salah satu masalah yang kerap muncul adalah sandaran kursi tidak sepenuhnya menyangga leher dengan baik. Dengan bantal leher, masalah itu bisa diatasi dan Anda bisa terhindar dari sakit leher saat sampai di stasiun tujuan.

Ketiga, untuk mengatasi tidak adanya sandaran kaki, Anda bisa memanfaatkan tas bawaan sebagai penyangga kaki. Tentu ini hanya bisa dilakukan jika tas Anda tidak berisi barang-barang rentan rusak atau keras. Selain itu, Anda harus berdamai dengan makin sempitnya ruang kaki (leg room) di depan kursi.

Dari dalam gerbong, nikmati saja pemandangan di luar yang tak pernah bisa didapatkan melalui jendela pesawat. Tentunya pemandangan itu hanya bisa dinikmati dari pagi hingga sore hari, bukan malam hari.

Intinya, Anda tak perlu khawatir bepergian dengan naik kereta api kelas ekonomi jarak jauh. Perjalanan dengan biaya murah, nyaman, plus tidak membosankan, hanya bisa didapatkan dalam gerbong kereta. Selamat liburan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya