SOLOPOS.COM - Suasana saat acara live music keroncong di Teras Monumen Pers Solo, Sabtu (28/1/2023) malam. (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO — Malam Minggu menjadi malam yang syahdu bagi para pengunjung teras Monumen Pers (Monpers) pada Sabtu (28/1/2023) malam. Para pengunjung teras Monpers dimanjakan dengan iringan live music keroncong dan menu angkringan gratis saat itu yang menjadi perpaduan kearifan lokal di Kota Bengawan.

Sejak pukul 19.00 WIB, grup musik keroncong lokal di Kota Solo, De Java Keroncong hadir menemani masyarakat Kota Solo yang berada di sepanjang teras Monpres. Lagu pertama yang dibawakan mereka berjudul Kalung Mutiara ciptaan Gesang, kemudian dilanjutkan lagu-lagu khas langgam lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Grup musik beserta angkringan di sudut teras Monpers saat itu bisa membawa pengunjung hanyut dalam suasana lawas yang hangat dan syahdu di sekitar teras Monpers.

Penikmat keroncong malam itu tak hanya orang tua bersama anak-anaknya, ada sejumlah anak muda bersama teman atau pasangannya juga terlihat menikmati nyanyian-nyanyian langgam yang dibawakan hingga pukul 21.30 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

Sekjen Persatuan Penyiar Radio Indonesia (Persiari), Arif Budiman, juga terpantau ada di barisan penonton saat Sabtu malam itu. Arif mengaku dirinya sedang mengunjungi Kota Solo dalam rangka agenda dinas, namun Arif menyempatkan diri setelah mengetahui ada live music keroncong di Monpers.

“Pas banget momentumnya, ada musik keroncong, seneng banget. Yang tadinya rencananya kami mau pulang sore, pas tahu ada keroncong, kayaknya kami nikmati keroncong dulu,” terangnya.

Menurut Arif, gelaran keroncong di Kota Jakarta cukup jarang. Sebagai seorang penikmat keroncong dan angkringan sejati, Arif menemukannya di Kota Solo pada malam itu.

“Ya sudah, enggak ada lagi alasan saya buat pulang cepat, kami nikmati dulu saja suasananya,” jelasnya.

Sembari menikmati alunan live music keroncong, Arif menemukan suasana yang guyup di teras Monpers malam itu. Sajian khas angkringan dan musik keroncong menjadi wujud kearifan lokal yang ada di Kota Bengawan.

“Ini bisa menjadi kearifan lokal di Kota Solo,” ungkapnya.

Arif Monpers berhasil menghadirkan konsep pertunjukan klasik bernuansa budaya lokal. Arif mengaku sempat memperhatikan kondisi sekeliling. Menurutnya, teras di Monpers justru semakin dipadati oleh pengunjung meski malam semakin larut.

“Yang nonton juga enggak cuma orang tua, tapi usia muda juga. Bahkan ada yang membawa anaknya atau cucunya, bersama-sama menikmati musiknya,” kata dia.

Berbicara soal pers, kata Arif, musik juga bisa menjadi salah satu bahasa universal yang bisa diterima oleh masyarakat luas. Salah satu tugas pers adalah menyampaikan kabar-kabat aktual dan positif, musik juga demikian.

“Kami rindu menyampaikan kabar-kabar baik dari seluruh Indonesia melalui insan pers,” ucap dia.

Mewakili Persiari, Arif juga mengucapkan selamat Hari Pers Nasional 2023. Perisari mengharapkan agar insan pers bisa menjadi penyaji kabar baik sekaligus agent of change bagi Indonesia.

“Insan pers tidak hanya menjadi garda terdepan menyampaikan kabar-kabar baik di seluruh Indonesia, tetapi juga menjadi agen of change supaya infonesia tetap optimistis menghadapi situasi apapun,” harap dia.

Kepala Monumen Pers Nasional, Widodo Hastjaryo, mengatakan Monumen Pers mengadakan serangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2023, salah satunya acara live music keroncong.

“Perjuangan itu bukan hanya dalam rangka merebut kemerdekaan, tapi juga mempertahankan kemerdekaan, salah satunya dengan menjaga kearifan lokal musik keroncong,” katanya.

Keroncong adalah kearifan lokal yang mesti dijaga. Kekayaan budaya Indonesia tidak boleh sampai negara lain. Dengan begitu, hadirnya peran anak muda dalam menjaga kearifan budaya musik keroncong sangat dibutuhkan.

“Saya sangat bangga tadi karena pemainnya dan penyanyinya tadi ada yang masih SMA,” jelas Widodo.

Menyambut HPN 2023, Widodo berpesan kepada anak muda agar dapat mengisi pers di ruang digital dengan hal-hal yang berbau positif seperti mendengarkan musik keroncong dan lainnya.

“Kemudian jangan sebar hoaks, jangan asal termakan hoaks, hal hal semacam itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya