SOLOPOS.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri). (Antara-Aditya Pradana Putra) *** Local Caption ***

Solopos.com, JAKARTA -- Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi masuk RS (rumah sakit). Namun, belum diketahui di RS mana tempat Menhub dirawat.

Juru Bicara Wabah Virus Corona di Indonesia, Achmad Yurianto, mengatakan Budi Karya Sumadi belum positif terdeteksi virus Corona atau Covid-19. Mulanya awak media menanyakan soal kondisi Budi yang kabarnya tengah diisolasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Pak, Menhub lagi diisolasi kan?" kata awak media kepada Achmad saat ditemui di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020), dilansir Suara.com.

Mendengar pertanyaan tersebut, Achmad pun menjawab kalau Budi belum dinyatakan positif Covid-19. "Belum positif," ujarnya sembari berjalan meninggalkan ruangan.

Meski demikian, Achmad tidak menjawab apakah Menhub benar berada di ruang isolasi salah satu RS di Indonesia.

Sebelumnya Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Adita Irawati mengatakan Budi Karya sakit tifus dan asma yang sudah lama diderita.

“Beliau tengah dalam perawatan di rumah sakit karena penyakti tifus dan asma yang sudah lama diderita,” kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Adita Irawati seperti diberitakan Antara.

Adita mengatakan saat ini Menhub Budi Karya Sumadi yang akrab disapa Pak BKS itu tengah mendapat perawatan intensif di sebuah rumah sakit.

Terkait isu Menhub diduga positif virus corona, Adita mengaku belum mendapatkan informasi tersebut hingga siang ini. “Sementara ini hanya informasi di atas yang saya dapat,” ujarnya.

Menhub dalam dua pekan terakhir jarang terlihat di lingkungan tempat dia bekerja atau menghadiri agenda-agenda penting di mana Ia seharusnya menjadi narasumber bersama menteri lain.

Meski demikian, Adita ogah membeberkan Menhub Budi Karya Sumadi masuk RS mana.

Belum Ada Status Darurat

Sementara itu, pemerintah Indonesia belum juga menetapkan darurat nasional corona meski sudah diperingatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ketika sejumlah negara telah mendeklarasikan darurat nasional, Indonesia tampaknya masih "adem ayem" meski .

Hingga hari ini, Sabtu (14/2/2020), pemerintah belum memberikan respons apapun terkait dengan desakan WHO bagi Indonesia untuk segera menetapkan status darurat nasional.

Surat Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tertanggal 10 Maret 2020 memberikan lima rekomendasi penting untuk mengurangi penyebaran virus corona. Salah satunya adalah merespons kondisi luar biasa ini dengan mengeluarkan deklarasi darurat nasional.

Tambah Lagi! Jumlah Kasus Positif Corona di Indonesia 96 Orang

"Tingkatkan mekanisme respons darurat, termasuk mendeklarasikan darurat nasional," tulis Thedros dalam suratnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya