Solopos.com, SOLO – Diskursus tentang kebebasan beragama, tentang keberagaman, dan tentang toleransi yang diusung sejumlah akun Twitter dengan predikat “garis lucu” adalah gejala positif yang harus didukung.
Narasi-narasi ala komedi yang diusung akun-akun Twitter ”garis lucu” menjadi angin segar untuk menelaah hal-hal yang jamak dinilai sensitif bagi kalangan tertentu dengan perspektif komedi yang bisa membongkar sisi sensitif itu menjadi egaliter.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.