SOLOPOS.COM - Dialog interaktif Menggali Nilai-Nilai Pancasila dari Kota Lama Semarang. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Festival Kota Lama Semarang yang digelar 16-24 September 2021 mendapat dukungan pemerintah. Apalagi mengingat Kota Lama Semarang merupakan kawasan cagar budaya.

Di mana dari kawasan itu ada nilai-nilai penting, dalam ranah sejarah perkembangan peradaban, ekonomi dan politik. Karena di lokasi tersebut terdapat situs-situs bangunan bersejarah dengan berbagai arsitektur yang berasal dari abad pertengahan. Dengan keunikan dan nilai-nilai universal tersebut, Kota Lama Semarang menjadi salah satu cagar budaya yang terdaftar dalam Unesco World Heritage Center.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah melalui Direktorat Informasi dan Kominikasi Publik menggelar dialog interaktif di salah satu tv lokal swasta di Kota Semarang. Mengusung tema menggali nilai-nilai Pancasila dan pelestarian dari Kota Lama Semarang.

Baca juga: Potret Megah Istana 81 Ha Milik Konglomerat Pertama Asia Tenggara di Semarang

Hadir sebagai narasumber dalam dialog interaktif ini, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong. Juga ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil ketua Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP), Prof Haryono

Gubernur Ganjar Pranowo menjadikan Revitalisasi Kota Lama Semarang menjadi topik utama dalam pemaparannya. Ganjar sangat setuju bila digitalisasi dijadikan sarana bagi anak muda untuk mengenal nilai-nilai Pancasila. Karena kalau diambil dari sisi kreatif, anak mudalah tempatnya kreatif.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong dalam penjelasannya juga menyebutkan, transformasi digital sebetulnya bagian dari upaya kita dalam mengenalkan nilai-nilai Pancasila kepada anak muda.

Baca juga: Puan Maharani Terima Beasiswa PIP, Begini Kisahnya…

Memanfaatkan Situs Kota Lama Semarang

“Karena anak-anak muda zaman sekarang sangat akrab dengan dunia digital. Oleh karena itu kebutuhan mereka harus dipenuhi dengan mengisi dunia digital itu sendiri dengan nilai-nilai Pancasila. Sebab transformasi digital juga bisa menjadi sarana dan edukasi,” kata Usman Kansong.

Sementara menurut Wakil Ketua BPIP, Prof Haryono menyebutkan, memang Pancasila sebagai ideologi itu adalah doktrin. Tapi cara sosialisasinya harus inspiratif dan persuasive. Dengan melalui digitalisasi diharapkan dapat menjadi sarana untuk membangkitkan kecintaan terhadap Bangsa dan Negara.

“Sehingga konsep-konsep edukasi yang lebih kreatif dan inspiratif termasuk memanfaatkan situs Kota Lama Semarang, menjadi sangat dibutuhkan,” ujarnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya