SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian baru virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Varian B.1.1.529, varian Covid-19 baru, dengan jumlah mutasi yang tinggi, telah memicu kekhawatiran serius di antara beberapa peneliti. Hal ini karena sejumlah mutasi dapat membantu virus menghindari kekebalan tubuh.

Seorang ahli virologi di Imperial College London, Dr Tom Peacock dalam cuitan di akun Twitternya mengatakan sangat banyak yang harus dipantau karena profil lonjakan yang sangat mengerikan akibat varian B.1.1.529. Tetapi dia menambahkan bahwa itu mungkin berubah menjadi klaster  aneh yang tidak terlalu menular. “Saya harap itu masalahnya,” tulis Peacock, mengutiip The Guardian, Jumat (26/11/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari Bisnis.com, Jumat (26/11/2021), berikut ini berbagai fakta-fakta varian B.1.1.529 yang perlu Anda ketahui:

Ekspedisi Mudik 2024

1. Ditemukan di Afrika Selatan

Varian B.1.1.529 kali pertama terlihat di Botswana, dimana tiga kasus kini telah diurutkan. Lima puluh tiga kasus telah ditemukan di Afrika Selatan dan satu di Hong Kong, pada seorang pria berusia 36 tahun yang baru kembali dari Afrika Selatan, menurut laporan The Guardian. Sebelum terbang dari Hong Kong ke Afrika Selatan, pria tersebut memiliki tes PCR negatif.

Baca Juga: Cara Cegah Kakak Cemburu Pada Adik Baru Seperti Terjadi Pada Rafathar

Diketahui pria tersebut tinggal di Afrika Selatan dari tanggal 22 Oktober hingga 11 November. Kemudian, saat kembali ke Hong Kong, hasil tesnya negatif, tetapi hasilnya positif pada 13 November saat melakukan karantina.

2. Memiliki 32 mutasi lonjakan dan dapat menghindari kekebalan tubuh

Varian ini memiliki 32 mutasi pada protein lonjakan, bagian dari virus yang digunakan sebagian besar vaksin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh melawan Covid. Mutasi pada protein lonjakan dapat memengaruhi kemampuan virus untuk menginfeksi sel dan menyebar, tetapi juga mempersulit sel kekebalan untuk menyerang patogen. Artinya, vaksin saat ini mungkin kurang efektif memberikan perlindungan terhadap varian baru ini.

Ahli epidemiologi Profesor Neil Ferguson mengatakan B.1.1.529 memang mengkhawatirkan tetapi belum ada ‘penilaian risiko berbasis bukti’, seperti sejauh mana hal itu dapat menyebabkan masalah pada vaksin.

Baca Juga: Begini Posisi Tidur Setelah Operasi Caesar Seperti Nagita Slavina

3. Berpotensi menjadi varian yang menjadi perhatian (VOC)

Berdasarkan laporan News Sky, WHO pada  Rabu (24/11/2021) mengklasifikasikannya di antara salah satu dari delapan varian dalam pemantauan (VUM), menunjukkan bahwa varian itu dapat menimbulkan risiko di masa depan. WHO dapat memutuskan untuk meningkatkannya menjadi varian yang menjadi perhatian (VOC), setara dengan varian seperti Delta yang berarti memiliki signifikansi kesehatan masyarakat global  dan mengeluarkan panduan untuk negara-negara anggota. Ini juga dapat mengklasifikasikannya sebagai varian minat yang kurang serius (VOI), yang menunjukkan misalnya bahwa hal itu dapat memengaruhi penularan atau keparahan penyakit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya