SOLOPOS.COM - Salah satu sudut Terminal Kertonegoro Ngawi. (@visit_ngawi)

Solopos.com, NGAWI — Salah satu penyanyi campursari yang legendaris di Indonesia adalah almarhum Didi Kempot. Meski penyanyi yang kerap disebut Godfather of Broken Heart itu telah tiada, namun karya-karyanya tetap ada di hati para penggemar.

Lagu-lagu yang diciptakan dan dinyanyikan Didi Kempot sebagian besar bernuansa asmara dan patah hati. Lirik-lirik lagu Didi Kempot pun sering dikaitkan dengan daerah atau tempat-tempat yang dekat dengan masyarakat. Hal ini yang membuat lagu-lagunya lebih mengena hati pendengar, karena merasa dekat dengan suasana dalam lirik lagu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Beberapa tempat yang dijadikan Didi Kempot sebagai lagu seperti Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi, Pantai Klayar, hingga di Terminal Kertonegoro yang ada di Kabupaten Ngawi.

Baca Juga: Monumen Soerjo Ngawi, Dulu Tempat Pembantaian Gubernur Jatim Pertama

Lagu yang mengambil latar tempat Terminal Kertonegoro yaitu lagu berjudul Dalan Anyar. Lagu ini mengisahkan seseorang yang tega pergi dengan kekasih lain di jalan baru di dekat Terminal Kertonegoro. Dalam lagu itu, seseorang yang patah hati diibartakan seperti kembang tebu yang terombang-ambing dibawa angin.

Sebenarnya, bagaimana kondisi Terminal Kertonegoro yang ada dalam lagu Dalan Anyar. Bagi Anda yang kerap melakukan perjalanan Surabaya ke Solo atau Jogja dengan naik bus tentu akan masuk ke terminal yang ada di Desa Grudo, Kecamatan Ngawi itu.

Dikutip dari ngawikab.go.id, Jumat (1/4/2022), Terminal Kertonegoro ini berdiri di area seluas 5 hektare. Terminal yang berada di dekat jalur Ngawi-Mantingan itu sanggup menampung hingga 300 bus AKAP dan AKDP.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Terminal Kertonegoro yang merupakan terminal Tipe A ini diresmikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, pada 2009. Pembangunan terminal megah itu menelan anggaran senilai Rp42 miliar dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2007.

Baca Juga: Musnahkan Barang Bukti, Kejaksaan Ngawi Bakar Sembilan Pohon Ganja

Waktu itu, Soekarwo menyampaikan terminal ini bakal menjadi etalase pintu masuk bagi Jawa Timur bagian barat. Hal ini karena Kabupaten Ngawi merupakan daerah paling barat yang berbatasan langsung dengn Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Dikutip dari artikel berjudul Review Jurnal Analisa Lokasi dan Keruangan, Studi Kasus: Penentuan Lokasi Terminal Kertonegoro Kabupaten Ngawi yang ditulis Mada Kharisma Parasari, pembangunan Terminal Kertonegoro ini karena kondisi terminal lama yang ada di Ngawi tidak memiliki izin resmi dari Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi. Hal ini karena pengaturan letak dan proses bermanufernya angkutan di dalam terminal yang tidak terbagi jelas. Selain itu juga minim fasilitas yang menjadi bagian utama dan penunjang terminal.

Alasan utama pemerintah setempat memilih lokasi yang kini menjadi Terminal Kertonegoro adalah karena tidak ditemukan lokasi lain yang dinilai sesuai oleh pemerintah daerah serta memenuhi syarat ketersediaan lahan untuk membangun terminal bus tipe A.

Lantaran kesulitan menyelesaikan masalah pembebasan lahan menjadikan pemerintah akhirnya memilih menggunakan lokasi eks. tanah bengkok milik bupati yang terletak di pinggiran kota sebagai lokasi pembangunan terminal. Untuk pembebasan lahan di lokasi ini, pemerintah tidak mengalami kesulitan.

Pemerintah setempat berharap dengan pembangunan Terminal Kertonegoro itu bisa merangsang munculnya kegiatan-kegiatan ekonomi baru di sekitar terminal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya