SOLOPOS.COM - Seorang sopir mobil Tesla memeragakan posisi tidur di tengah mobil melanju dengan fitur autopilot. (Instagram/TeslaCarsWorld)

Solopos.com, SOLO – Mobil listrik Tesla kerap sekali tampil dengan fitur autopilot melalui berbagai video unggahan di media sosial. Sebenarnya apa sih teknologi yang memanfaatkan artificial inttelegence di balik fitur ini?

Menurut penelusuran Solopos.com, Sabtu (18/12/2021), Tesla mengembangkan Neural Network alias jaringan saraf untuk mendukung operasi autopilot. Pabrikan mobil listrik tersebut menerapkan penelitian mutakhir untuk melatih jaringan saraf tentang masalah mulai dari persepsi hingga kontrol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mengutip laman Tesla, Neural Network tersebut ditunjang jaringan per-kamera yang dianalisa sebagai gambar mentah lalu diproses untuk kebutuhan segmentasi semantic, deteksi objek hingga estimasi kedalaman monocular.

Baca Juga: Sip! Mobil Listrik Bikinan Lokal akan Dipakai di 2 Bandara dan G20

Jaringan bird-eye-view kami mengambil video dari semua kamera untuk menampilkan tata letak jalan, infrastruktur statis, dan objek 3D langsung dalam tampilan top-down. Inilah dasar sistem autopilot mobil Tesla menjadi bisa mendeteksi objek dan membawa secara otomatis mobil menyesuaikan kebutuhan sebagaimana video-video yang diunggah para pengguna Tesla saat lepas setir.

Tesla mengklaim telah mempelajari skenario paling rumit dan beragam. Sumbernya adalah pengulangan yang mereka temuka dari sejuta armada secara realtime.

Baca Juga: Bos Toyota 65 Tahun Ini Lincah Drifting Pakai GR Yaris

Ada 48 jaringan saraf autopilot yang membutuhkan latihan GPU selama 70.000 jam. Alhasil, pengenalan itu dirangkum dalam 1.000 tensor atau prediksi yang berbeda pada setiap langkah dan waktu.

Nah sistem kerja jaringan saraf itu juga ditunjang oleh algoritma otonomi. Pengembangan algoritme itu menjadi inti yang menggerakkan mobil dan membuat representasi dunia dengan ketepatan dan perencanaan lintasan di ruang tersebut.

Data yang akurat dan berskala besar melatih jaringan saraf untuk memprediksi representasi secara benar secara algoritme. Ini masih didukung dengan penggabungan informasi dari sensor mobil saat melintasi ruang dan waktu. Evaluasi algoritme disematkan melalui skala di seluruh armada Tesla.

Baca Juga: Lexus jadi Bumper Toyota Hadapi Persaingan Mobil Elektrik

Berikutnya adalah Code Foundation. Throughput, latensi, kebenaran, dan determinisme adalah metrik utama yang dioptimalkan untuk kode Tesla. Bangun fondasi perangkat lunak Autopilot dari level terendah, terintegrasi erat dengan perangkat keras khusus.

Tesla juga menerapkan bootloader yang sangat andal dengan dukungan untuk pembaruan over-the-air dan menampilkannya melalui display kernel Linux yang telah disesuaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya