SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak demam. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO-Nama paracetamol barangkali sudah tidak asing lagi bagi telinga orang awam. Obat-obatan yang dijual bebas ini biasanya digunakan sebagai penurun panas.

Yang mengejutkan berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa air laut di Indonesia terkontaminasi obat-obatan, salah satunya parasetamol. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science Direct pada Agustus 2021 menganalisis sampel yang dikumpulkan dari empat lokasi Teluk Jakarta dan satu lainnya di pantai utara Jawa Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hasil penelitian itu menemukan konsentrasi tinggi parasetamol di Muara Angke, yaitu 610 nanogram per liter dan Ancol sebesar 420 ng/L. Hasil ini diperoleh dari studi pertama yang menganalisis gambaran kualitas air laut yang terkontaminasi obat, khususnya paracetamol, di perariran Indonesia.

Baca Juga: Waduh! Air Laut di Indonesia Terkontaminasi Paracetamol

Nah, tak ada salahnya mari mengenal parasetamol yang telah mengkontaminasi air laut Indonesia ini. Paracetamol adalah obat untuk meredakan demam dan nyeri, termasuk nyeri haid atau sakit gigi. Parasetamol atau acetaminophen tersedia dalam bentuk tablet, sirop, tetes, suppositoria, dan infus.

Walaupun mekanisme kerjanya belum diketahui secara pasti, paracetamol diketahui bekerja pada pusat pengaturan suhu yang ada di otak untuk menurunkan suhu tubuh saat seseorang sedang mengalami demam. Selain itu, obat ini juga bisa menghambat pembentukan prostaglandin, sehingga bisa meredakan nyeri.

Mengutip laman alodokter.com,  dosis parasetamol akan disesuaikan dengan bentuk sediaan obat, tujuan penggunaan, dan usia pasien. Secara umum, berikut dosis paracetamol tablet atau suppositoria untuk meredakan nyeri dan demam, sesuai usia pasien:

– Dewasa: 500-1.000 mg atau 10–15 mg/kgBB, tiap 4–6 jam. Dosis maksimal 4.000 mg per hari.
– Bayi dan anak-anak: 10–15 mg/kgBB, tidak 4–6 jam. Dosis tidak boleh lebih dari 15 mg/kgBB per dosis.

Baca Juga: Insomnia Bisa Jadi Gejala Depresi, Kenali Tanda Lainnya

Dosis untuk anak-anak berusia di bawah 2 tahun akan ditentukan oleh dokter. Khusus untuk paracetamol infus, dosis dan pemberiannya akan dilakukan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter sesuai kondisi pasien.

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada pada kemasan obat sebelum menggunakan parasetamol. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Parasetamol infus akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat akan diberikan sesuai anjuran dokter.

Parasetamol dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Untuk paracetamol sirop, kocok botol terlebih dahulu sebelum obat digunakan. Gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan obat agar dosis lebih tepat.

Baca Juga: Rizky Billar Pamer USG Lesti Kejora, Begini Reaksi Warganet

Sama seperti obat lainnya, pemakaian parasetamol yang berlebihan bisa mendatangkan efek samping. Mengutip klikdokter.com, Jumat (1/10/2021), berikut ini efek samping dari penggunaan obat paracetamol :

– Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal).
– Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal).
– Nyeri dan sensasi terbakar di area suntikan.
– Gangguan saluran cerna: mual, muntah, sembelit.
– Gangguan sistem saraf: sakit kepala.
– Gangguan kejiwaan: insomnia.
– Gangguan kulit dan jaringan subkutan: gatal dan kemerahan pada kulit.
– Jarang terjadi: hipotensi (tekanan darah rendah) dan takikardia (denyut jantung di atas normal).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya