SOLOPOS.COM - Titik Harini sedang menyiapkan pesanan getuk khas Desa Golan, Sukorejo, Ponorogo Jumat (20/5/2022). (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

Solopos.com, PONOROGO — Getuk memang sudah jamak dikenal sebagai kudapan berbahan dari singkong di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Kabupaten Ponorogo, ada juga kudapan serupa yang diberi nama getuk Golan.

Pengambilan nama Golan, karena getuk tersebut memang menjadi kudapan khas warga Desa Golan, Kecamatan Sukorejo. Getuk Golan ini sudah ada sejak puluhan tahun silam dan kini tetap lestari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pembuat getuk Golan, Titik Hariani bersama suaminya. Titik menceritakan resep getuk Golan ini diwariskan oleh leluhurnya. Bahkan saat ini sudah generasi ketiga.

Dia mengatakan saat ini tinggal tiga rumah produksi getuk Golan yang ada di Desa Golan yang masih beroperasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan DPRD Ponorogo, Apa Saja Tuntutannya?

‘’Simbah saya dulu berjualan dan dilanjutkan ibu. Ibu itu lahir sekitar 1940-an dan mungkin waktu itu simbah sudah mulai berjualan,’’ ujarnya, kemarin.

Agar makanan khas itu tidak punah, mulai 2008 Titik meneruskan berjualan getuk dengan resep asli dari ibunya. Dia sengaja membentuk getuk menjadi tumpeng. Tujuannya agar masyarakat akrab dengan makanan tradisional karena disajikan dengan konsep modern.

‘’Saya mempertahankan kualitas tapi dijual secara modern agar jajan pasar ini bisa naik kelas,’’ jelas dia.

Titik sengaja memakai bahan singkong yang kualitasnya paling bagus. Biasanya ciri-ciri singkong yang bagus itu tidak mengandung banyak air. Pembelian singkong dilakukan setiap dua hari sekali agar tetap segar.

Baca Juga: Tanah Longsor di Ponorogo, 2 Rumah Jebol

‘’Dalam sehari kami bisa produksi sebanyak tiga kali untuk memenuhi pesanan,’’ kata Titik.

Tampilan getuk produksi Titik memang berbeda dari kebanyakan getuk. Dia sengaja menyajikan getuk berupa tumpeng dengan dilengkapi toping beraneka jenis kudapan tradisional. Seperti kicak, sawut, gatot, gerontol, jongkong, klepon, dan cenil. Setelah getuk itu dipotong dan diberi beberapa toping, baru disiram dengan cairan gula aren.

‘’Topingnya itu menyesuaikan dengan pemesan. Biasanya kalau yang sudah tua itu pesannya makanan khas jaman dulu,’’ ungkapnya.

Ciri Khas Getuk Golan

Titik menuturkan rasa getuk Golan ini sedikit berbeda dengan getuk pada umumnya. Yakni lebih pulen dan sedikit gurih. Penyajiannya juga memakai gula cair. Saat memotongnya seperti sedang mem-fillet daging dan bentuknya pipih. Titik mengaku memakai resep mertuanya yang dulu berjualan getuk.

‘’Dulu banyak warga Desa Golan yang berjualan tapi mereka membawanya ke pasar-pasar,’’ ungkapnya.

Tidak sedikit yang memesan tumpeng getuk itu untuk sajian acara formal maupun non formal. Salah satunya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo sering memesan untuk acara yang dihadiri oleh Bupati. Tahun lalu juga tim dari istri Wakil Gubernur Jawa Timur Arumi Bachsin memesan tumpeng getuk golan.

Baca Juga: Bermodus Jual Migor Murah, Emak-Emak di Ponorogo Tipu Ratusan Orang

‘’Saya juga menerima pesanan dari berbagai daerah, misalnya Madiun dan Nganjuk,’’ tuturnya.

Sebenarnya, Titik ingin sekali getuk Golannya bisa dikenal masyarakat luas. Sehingga, banyak rumah produksi di Desa Golan bakal tumbuh dan bisa menjadi sentra. Bahkan, tahun 2017 pernah diadakan festival makan 1000 getuk untuk kegiatan Desa.

‘’Tapi karena pandemi, festival itu sementara berhenti dulu,’’ pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya