SOLOPOS.COM - Remaja yang diduga pelaku klitih tertangkap tangan warga di Kampung Badran, Jogja. (@Merapi_Uncover)

Solopos.com, JOGJA — Kampung Badran, Kota Jogja, menjadi viral setelah seorang remaja yang diduga pelaku klitih dihajar warga. Remaja yang kedapatan membawa sabit itu dikatakan apes karena tertangkap di kampung yang dulunya jadi tempatnya para preman Jogja.

Diolah dari berbagai sumber, Kampung Badran sejak dahulu memang dikenal dengan kampung preman. Sebuah postingan akun Twitter @Upil_Jaran1 juga mengamini hal tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kampung Badran yang terletak di sisi barat Kota Yogyakarta, tepatnya di Kelurahan Bumijo, Kecamatan Tegalrejo [yang benar Kecamatan Jetis], dulu terkenal sebagai “Kampung Preman”. Namun, kampung ini kini berubah menjadi Kampung Wisata Edukatif, bahkan menjadi salah satu Kampung Ramah Anak (KRA),” tulisnya dikutip Harianjogja.com, Jumat (8/4/2022).

Baca Juga: Klitih Masuk Badran Jogja Trending di Twitter, Warganet: Klitih Magang

Ekspedisi Mudik 2024

Akun @isabellame94 juga menuliskan hal yang sama. Ia menyebut bahwa Badran sempat terkenal sebagai sarangnya preman.

Sana itu dulu terkenal sebagai kampung (maaf) preman, sarang preman, nyari gali yg model apapun ada. Medio 80-90an, ibu dan bapakku dulu lumayan gaul, mereka sering cerita tentang Badran. Sampai sekarang stigma Badran kampung preman masih melekat di orang” kelahiran 60-an,” tulisnya.

Sebuah jurnal milik Universitas Islam Indonesia (UII), juga menjelaskan bahwa Kampung Badran merupakan salah satu kampung di Jogja yang terpilih menjadi kampung percontohan Kampung Ramah Anak. Kampung ini terletak di sisi barat Kota Jogja dan berbatasan langsung dengan salah satu sungai besar yang melintas di Jogja yaitu Sungai Winongo.

Baca Juga: Remaja Dihajar Warga di Badran Dikira Klitih, Begini Cerita Sebenarnya

Bagi warga Jogja, citra kampung Badran sebagai kampung preman sudah lama dikenal. Gelar mengerikan ini melekat erat, karena memang kondisi sosial masyarakatnya di waktu itu sedemikian negatif. Anak-anak jalanan dan preman, hidup dengan segala ketidakteraturannya sehingga menjadikan wilayah ini nampak sangar.

Namun kini citra tersebut memudar setelah kampung ini mendapat gelar sebagai Kampung Ramah Anak.

Kaum perempuan di Badran juga tergerak untuk mengubah citra kampung preman menjadi Badran yang hijau. Puluhan ibu rumah tangga menyulap pekarangannya menjadi kebun mini yang ditanami beragam sayuran.

Baca Juga: Nongkrong Bawa Gir, Siswa SMK di Bantul Ditangkap dan Jadi Tersangka

Beberapa jenis sayuran yang ditanam ada tomat, bayam, sawi, kangkung, brokoli, hingga selada. Tanaman-tanaman itu tak sekadar mempercantik lingkungan tetapi bisa meningkatkan perekonomian warga karena hasil panen bisa dijual kepada warga sekitar.

Di kampung Badran terdapat banyak potensi, diantaranya kerajinan dan kuliner. Kerajinan seperti kain batik, syal leher yang unik dan kerajinan lainnya. Lalu untuk kuliner juga tersedia seperti jamu, olahan sayur, olahan buah, kripik sukun, dan masih banyak lainnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kampung Badran: Dulu Dikenal Sarang Preman, Kini Ramah Anak & Hijau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya