SOLOPOS.COM - Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono (kiri) menyerahkan karikatur kepada Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) DIY, Dionysius Lucas Hendrawan (kanan), Jumat (22/12/2017).(Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) DIY kenalkan pajak sejak dini.

Harianjogja.com, JOGJA–Kesadaran masyarakat untuk taat terhadap pajak masih terus dibangun. Tidak hanya kepada kalangan pekerja, kesadaran pajak juga mulai ditanamkan kepada kalangan pelajar di pendidikan dasar dan tinggi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) DIY sudah mengaplikasikan hal tersebut melalui program Pajak Bertutur. Program ini dilaksanakan secara nasional. Melalui program ini, pegawai pajak hadir di tengah kalangan pendidikan untuk memberikan pemahaman seputar pajak, baik untuk pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.

“Sekarang pajak di perguruan tinggi sudah masuk Mata Kuliah Wajib Umum [MKWU] antara lain Pendidikan Kewarganegaraan, agama, bahasa, dan Pancasila,” kata Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2 dan Humas) Kanwil DJP DIY, Sanityas Jukti Prawatyani kepada tim Harian Jogja, Jumat (22/12/2017).

Di dalam mata kuliah tersebut, ada unsur-unsur tentang pentingnya membayar pajak. Sementara untuk pendidikan dasar atau SD, penyampaian perpajakan disampaikan secara lebih sederhana. Hal tersebut bertujuan menanamkan kesadaran pajak kepada masyarakat sejak dini.

Kepala Kanwil DJP DIY, Dionysius Lucas Hendrawan mengatakan, pajak menyumbang porsi terbesar dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Disebutnya, andil pajak mencapai 85%. Oleh karena itu penerimaan pajak terus didorong.

Jika dibandingkan negara lain, kewajiban perpajakan di Indonesia jauh lebih ringan sehingga hal ini seharusnya membuat wajib pajak lebih tergerak untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga negara, baik dari aspek kepatuhan penyampaian SPT Tahunan maupun pembayaran pajaknya.

“DIY ini sebenarnya juga banyak disumbang dari daerah lain karena jika mengandalkan Pendapatan Asli Daerah [PAD] kecil,” tuturnya.

Kondisi itu dibutuhkan kesadaran dan kemauan wajib pajak untuk lebih memberikan andil besar pada negara melalui pajak. Setidaknya, kata Lucas, berawal dari pajak penghasilnya terlebih dulu.

Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono yang memimpin kunjungan ke Kanwil DJP DIY juga mengatakan bahwa kesadaran perpajakan harus dimulai dari diri sendiri, sebelum akhirnya menularkan semangat patuh pajak kepada orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya