SOLOPOS.COM - Petugas gabungan Satpol PP dan DPP kota Solo membongkar tenda PKL di jl Slamet Riyadi, Purwosari, Solo, Sabtu (2/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Petugas gabungan Satpol PP dan DPP kota Solo membongkar tenda PKL di jl Slamet Riyadi, Purwosari, Solo, Sabtu (2/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO — Belasan pedagang kaki lima (PKL) Jl Veteran yang sudah direlokasi ke Pasar Klithikan Notoharjo, Semanggi Pasar Kliwon kembali ke tempat semula. Para PKL beralasan berjualan di Pasar Notoharjo sepi pembeli dan barang dagangan tidak laku.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Informasi yang dihimpun Sabtu (2/3/2013), sebagian besar PKL Jl Veteran mulai dari perempatan Gemblegan sampai perempatan Gading tahun lalu telah direlokasi oleh Pemkot Solo ke Pasar Klithikan Notoharjo. Belakangan terakhir diketahui, belasan PKL kembali berjualan di Jl Veteran.

Kembalinya PKL Jl Veteran membuat tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo bergerak cepat dengan menertibkan para PKL.

“Gimana mau memertahankan lokasi di sana (Pasar Notoharjo). Tiap hari saja tidak laku, bahkan modal saya berkurang terus,” keluh salah seorang PKL, Sukoco, 50, saat ditemui di sela-sela penertiban dari DPP dan Satpol PP, Sabtu siang.

Sukoco mengaku langkah kembali berjualan barang peralatan motor bekas ke tempat semula lantaran penghasilan sehari-hari di Jl Veteran dapat diandalkan.

“Paling tidak sehari dapat pendapatan untuk makan keluarga, daripada di Pasar Notoharjo sama sekali sepi pembeli. Malah modal saya tombok terus,” terang PKL yang juga melayani servis kompor.

Kasi Penataan dan Pembinaan PKL Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) kota Solo, Didik Anggono menegaskan dari 96 pedagang di Pasar Notoharjo, sekitar 15 persen diantaranya kembali lagi berjualan di jalanan.

“Kami sudah puluhan kali ingatkan mereka untuk kembali ke Pasar Notoharjo. Namun pedagang memilih lokasi ini untuk berjualan, ya kami ingatkan dengan pendekatan persuasif,” jelas Didik.

Menurut Didik, pemindahan PKL ke Pasar Notoharjo merupakan solusi Pemkot untuk menata PKL di Kota Solo yang menjamur.
Relokasi dari Pemkot, kata Didik, disertai dengan pemberian bantuan modal sebesar Rp1 juta tiap satu pedagang,” jelas Didik.

Atas kenyataan kembalinya PKL ke lokasi semula, pihak Pemkot mengancam bakalk mencabut Surat Hak Penempatan (SHP) shelter bagi PKL yang nekat berjualan di jalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya