SOLOPOS.COM - Webinar UMKM Virtual Expo 2021 hasil kerja sama Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo dengan Solopos  masuk pada sesi ke-3, Selasa (4/5/2021).

Solopos.com, SOLO – Webinar UMKM Virtual Expo 2021 hasil kerja sama Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo dengan Solopos  masuk pada sesi ke-3, Selasa (4/5/2021).  Pada sesi ke-3, webinar yang juga didukung marketplace Shopee dan Tokopedia ini materi yang dibahas hampir sama dengan sesi ke-2 yakni tentang akses permodalan dari perbankan.

Namun, bedanya pada sesi kali ini mengulas akses permodalan dari sudut pandang bank konvensional dengan nara sumber  F.X Suranta yang merupakan Pemimpin Cabang BRI Sudirman, Solo.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Peserta pelatihan cukup antusias dalam menceritakan pengalamannya tentang pengajuan kredit di perbankan.
Dalam bincang santai di awal diskusi, Listina seorang pelaku UMKM Lentho Solo mengungkapkan bahwa ia menjadi binaan Telkom dan dapat pinjaman Rp20 juta.

“Saya juga mendapat cashback sebesar 2 juta ketika sudah lunas membayar kredit. Angsuran tersebut selesai dalam 2 tahun, padahal waktu yang diberikan 3 tahun,” tambahnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Mendekati Lebaran, Jumlah Penumpang di Bandara YIA Naik 58 Persen

Selain Listina, ada Eko Wuryanto seorang pengusaha Teh Gambyong. Usaha tersebut merupakan usaha teh kering dari Kemuning, Tawangmangu.

“Awal usaha tahun 2014 melakukan pinjaman di koperasi. Selanjutnya, untuk tambahan membeli alat-alat, mengajukan pinjaman modal KUR di BRI,” ujar Eko.

“Kesulitan hampir tidak ada, justru adanya kemudahan. Petugas justru yang mendatangi saya tanpa harus ke kantor. Selain itu, saya juga berterima kasih kepada BI karena dipilih menjadi UMKM yang mewakili Solo untuk ikut pameran di Tegal,” tambahnya.

Sementara itu Lusia seorang pemilik usaha onde-onde asal Boyolali menuturkan jika dirinya pernah mendapat pinjaman KUR dari BRI. Meski setelah itu terdampak pandemi, BRI tetap memberi solusi hingga diberi perpanjangan hingga 6 bulan setelah mendapat restrukturisasi kredit.

Baca Juga: Yuk, Buka Puasa di Lorin Solo Hotel Ada 3 Promo dan 3 Venue

Tahapan Pola Pembiayaan BRI

Menanggapi pernyataan dari sejumlah peserta, F.X Suranta merasa terkesan. Menurutnya mengakses kredit di bank tak sesulit yang dibayangkan.

“Mengajukan kredit kepada bank konvensional tidak serumit yang dibayangkan. Melalui forum seperti ini, memudahkan pelaku usaha untuk mendapatkan akses bagaimana caranya mendapatkan layanan tersebut,” ujar Suranta sebelum menjelaskan materi inti.

Lebih lanjut Suranta menjabarkan, BRI membagi lima tahapan pola pembiayaan berdasarkan kemampuan usaha. Tahapan pertama dinamakan bantuan cuma-Cuma yang ditujukan kepada perintis usaha. Bantuan tersebut berupa contohnya pelatihan secara gratis.

Tahapan kedua, bantuan dana bergulir. Suranta memberikan contoh Listina pada bincang santai tadi, ia menceritakan mendapat modal dari Telkom. Hal tersebut dalam BRI masuk dalam tahapan kedua yakni bantuan dana bergulir atau bisa disebut mendapat pinjaman kemitraan.

Baca Juga: Tiga Serangkai Dukung Program Merdeka Belajar

Ketiga, pinjaman bersubsidi. Tahapan ini memberikan pinjaman kepada Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pinjaman tersebut termasuk subsidi bunga, biaya, dan penjaminan.

Selanjutnya tahapan komersial khusus dan pinjaman komersial penuh. Kedua tahapan tersebut diperuntukkan kepada pelaku usaha yang sudah berjalan dengan lancar. Tentu sebelum memberikan pinjaman, bank akan melakukan analisa kepada pelaku usaha.

BRI memiliki lima hal yang akan dianalisa dalam calon penerima pinjaman. 5 hal tersebut yakni, karakter, kapasitas, agunan, kondisi, dan modal.

Baca Juga: Jelang Idulfitri, Kementan Pastikan Pasokan dan Harga Pangan Stabil

Persiapan

Selain itu, pelaku usaha pemula harus memiliki persiapan sebelum mengajukan pinjaman. Jelas yang pertama usaha harus sudah berjalan sehingga bank menambahi untuk urusan pengembangan usaha. Kedua, tidak boleh mempunyai tunggakan kredit. Semua track record terekam dalam SLIK OJK. Ketiga, tidak boleh menarik cek kosong.

Selanjutnya, melengkapi legalitas dan identitas. Lima, rekomendasi dari pihak terkait, nama suplaier atau penyedia bahan dan pelanggan, dan terakhir transaksi rekening di bank. Ada pun ketentuan umum yang menarik dalam mengajukan kredit kemitraan di BRI adalah non bankable.

“Non bankable di sini maksudnya adalah, usahanya ada, akan tetapi belum bisa dibiayai oleh bank,” Jelas Suranta.

Baca Juga: Tiga Serangkai Dukung Program Merdeka Belajar

Menurut Suranta, ruang lingkup KUR di BRI merupakan pembiayaan kepada individu atau kelompok usaha yang produktif dan layak, namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup (unbankable).



Ada pula ketentuan umum KUR yang telah dibagi menjadi dua KUR. Ada KUR Mikro dan KUR Kecil. Perbedaan yang mencolok di sini terdapat pada plafon KUR Mikro hanya sampai dengan Rp50 juta. Sedangkan KUR Kecil Rp50 juta hingga Rp500 juta.

Untuk melakukan pengajuan kredit ke Bank BRI, pelaku usaha cukup mengajukan permohonan kredit ke bagian pemasaran di Kantor Cabang BRI atau BRI Unit. Selanjutnya permohonan akan dibuat secara tertulis lalu dilampiri persyaratan yang diperlukan serta disesuaikan dengan jenis kreditnya.

“Ukuran kesusksesan pelaku UMKM, bukan usahanya berkembang. Namun assetnya meningkat seperti, rumah meningkat, sawahnya nambah,”kata Suranta sebelum mengakhiri sesi materi inti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya