SOLOPOS.COM - Lokasi pertapaan Ratu Kalinyamat di Desa Tulakan, Kabupaten Jepara. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, JEPARA — Desa Tulakan yang berada di Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), memiliki kisah sejarah yang panjang bagi budaya masyarakat Jawa, khususnya Jepara. Desa ini merupakan tempat atau petilasan tokoh perempuan asal Jepara, Ratu Kalinyamat, melakukan ritual yang sangat terkenal, yakni tapa wudo atau tapa telanjang.

Berdasarkan berbagai catatan sejarah, Ratu Kalinyamat dikenal sebagai sebagai wanita yang pernah memimpin Kerajaan Kalinyamat di Jepara. Ratu Kalinyamat merupakan putri dari Sultan Trenggono, yang memimpin Kerajaan Demak pada tahun 1521-1546.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ratu Kalinyamat merupakan istri dari Pangeran Thoyib, atau yang juga dikenal dengan gelar Sultan Hadlirin. Sultan Hadlirin meninggal dunia setelah dibunuh Arya Penangsang, yang merupakan murid Sunan Kudus, salah satu wali atau tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa.

Sedih karena suaminya dibunuh oleh rival yang jauh lebih kuat, Ratu Kalinyamat akhirnya menggelar ritual demi membalas dendam. Ia pun menggelar ritual berupa tapa wudo, atau bertapa tanpa mengenakan sehelai kain di tubuh atau telanjang. Lokasi tempat Ratu Kalinyamat itu dikenal sebagai Pertapaan Sonder yang terletak di Desa Tulakan.

Desa Tulakan terletak di sebelah utara pusat Kota Jepara. Berjarak sekitar 40 kilometer (km) dari pusat Kota Jepara, pertapaan Ratu Kalinyamat dikelilingi pepohonan yang rimbun sehinggaa menimbulkan suasana yang teduh. Bahkan, di lokasi ini ada satu pohon berukuran besar yang usianya konon telah mencapai ratusan tahun.

Baca juga: Warga Jepara Usulkan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional

Di lokasi itu juga terdapat sebuah bangunan yang mirip dengan petilasan. Selain itu, di lokasi ini juga terdapat sumber mata air yang sangat cocok digunakan untuk menyegarkan badan seusai menempuh perjalanan jauh.

Petilasan Ratu Kalinyamat di Pertapaan Sonder ini juga dipercaya sebagai tempat yang keramat oleh banyak kalangan. Bahkan ada mitos yang berkembang, jika perempuan melakukan cuci muka atau mandi di sumber mata air atau sungai di dekat lokasi pertapaan itu maka bisa memancarkan aura kecantikan layaknya Ratu Kalinyamat.

Kiasan

Juru kunci Pertapaan Sonder, Muchlisin, menuturkan Ratu Kalinyamat mengalami luka batin sangat dalam seusai suaminya terbunuh oleh Arya Penangsang. Ia pun memilih meninggalkan istana dan mengasingkan diri untuk melakukan pertapaan.

Banyak yang mengenal ritual bertapa yang dilakukan Ratu Kalinyamat sebagai tapa wudo, atau tapa telanjang. Meski demikian, banyak juga yang mengartikan tapa wudo itu sebagai sebuah kiasan yang berarti meninggalkan gemerlap duniawi dan statusnya sebagai ratu.

Baca juga: Ayo Party Tahun Baruan di Hotel Dekat Pantai Bandengan Jepara, Dijamin Pecah!

“Jadi di sini [Pertapaan Sonder] Ratu Kalinyamat semadi [bertapa] tetap memakai pakaian layaknya rakyat jelata selama bertahun-tahun. Terus di sini dulu itu masih berupa hutan. Belum ada bangunan-bangunan karena jauh dari keramaian,” kata Muchlisin kepada Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Muchlisin mengatakan tujuan Ratu Kalinyamat bersemadi tak lain adalah untuk meminta keadilan kepada Tuhan agar pembunuh suaminya diberikan hukuman yang setimpal. Bahkan, ia berikrar tidak akan menyudahi ritual tapa wudo jika dendamnya belum terbalaskan dan melakukan keramas dengan darah Arya Penangsang.

Doa sang ratu pun akhirnya terwujud. Arya Penangsang akhirnya tewas dalam pertempuran dengan Danang Sutawijaya, atau yang juga dikenal sebagai Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram.

“Penduduk sekitar menyakini jika semadi Ratu Kalinyamat ini sebagai bentuk kesetiaan, kecintaan dan pengabdian sang ratu kepada mendiang suami. Sampai sekarang anak cucu banyak yang melakukan napak tilas. Banyak yang sebelum berziarah, mandi dulu di aliran sungai bawah [sumber mata air]. Kemudian berdoa, tawasuf, dan meminta kepada Allah agar keinginannya dikabulkan,” ujar Muchlisin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya