Solopos.com, SOLO — Surakarta atau Solo sebagai bekas kota raja memiliki deretan kampung yang konon menggambarkan pekerjaan penghuninya, selain punya potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata.
Tengok saja lorong-lorong di Kampung Batik Laweyan yang tiap sudutnya menggambarkan jejaknya di masa lalu, menjadi saksi bisu dinamika perkembangan kawasan itu. Atas, daerah Pecinan di sekitaran Pasar Gede yang dari dulu hingga sekarang tak banyak berubah.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.