SOLOPOS.COM - Peserta menyelesaikan pembuatan rak koran saat mengikuti lomba bidang Woodcraft pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK XXV Tingkat Nasional di lapangan parkir Stadion Manahan, Solo, Selasa (16/5/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Mendikbud menyatakan akan merevitalisasi 219 SMK di Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan pada 2017 akan merevitalisasi 219 SMK. Perinciannya, 125 SMK bidang prioritas, yakni bidang maritim/kelautan, pariwisata, pertanian, dan industri kreatif; serta 94 SMK adalah bidang keahlian penunjang program prioritas nasional.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Mendikbud menuturkan sesuai Instruksi Presiden? (Inpres) No. 9/2016 tentang revitalisasi SMK, sekolah kejuruan diharapkan dapat mengisi di empat bidang prioritas, yaitu bidang pertanian, bidang kemaritiman, bidang pariwisata?, dan bidang industri kreatif.

“Saya sampaikan terima kasih kepada badan usaha yang mendukung pelaksanaan revitalisasi SMK dengan mendukung pengembangan vokasi, yaitu diataranya Prama Sanur Beach Hotel Bali, PT Catur Mitra Kulina, PT Sapta Indra Sejati, PT PLN, dan Hotel Furaya Pekanbaru,” ujar Mendikbud, seperti dikutip oleh setkab.go.id, Jumat (26/5/2017).

Adapun, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) serta jajarannya atas peluncuran program revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruang (SMK). Dengan program revitalisasi ini, Puan yakin akan ada sinergi antara sekolah dengan dunia industri dan usaha.

“Saat ini, data yang ada mengatakan bahwa 63% tenaga kerja Indonesia itu berpendidikan SMP ke bawah,” kata Puan saat menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan meluncurkan Program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Menko PMK menyebutkan, kompetensi SDM sangat berperan dalam kemajuan ekonomi atau kemajuan bangsa ke depan. Karena itu, lulusan SMK yang berkualitas harus ditunjang dengan peningkatan kualitas guru atau pendidik.

Meski demikian, Puan mengakui bahwa saat ini Indonesia kekurangan guru yang bisa mendukung program kejuruan dari SMK. Karena itu, lanjut Puan, akan ada sertifikasi guru untuk peningkatan kualitas guru dan pengadaan guru teknis untuk mengakomodasi program revitalisasi SMK ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya