SOLOPOS.COM - Mendagri Tito Karnavian. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian membeberkan daerah-daerah yang dana APBD-nya masih mengendap hingga akhir November.

Sejumlah daerah itu, di antaranya Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Bangka Belitung, Jambi, Papua Barat, dan Papua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Realisasi serapan APBD terendah dicatatkan oleh Sulawesi Tengah dengan realisasi baru mencapai 44%, diikuti Kalimantan Timur 49%, Papua Barat 53%, Bangka Belitung 54%, Jambi 60%, dan Papua 64%.

“Tolong sebarkan saja sehingga rakyatnya tahu kinerja kepala daerahnya seperti itu. Nanti 2024, mau pilih kepala daerah seperti itu, yang tak mampu mengelola anggaran keuangan daerahnya? Itu akibatnya masyarakat jadi korban karena uangnya tidak beredar,” ujar Tito di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Presiden Geram Uang APBD Rp278 Triliun Ngendon di Bank

Tito menjelaskan dengan sisa waktu kurang lebih 30 hari lagi, daerah-daerah tersebut akan sulit untuk merealisasikan serapan APBD di atas 70%.

Dia mengaku heran dengan realisasi serapan yang rendah.

Pasalnya, daerah seperti Sulawesi Tengah telah mencatatkan pendapat sebesar 81% dari target, tetapi secara serapan belanja masih sangat rendah.

“Mungkin di bank, saya tidak mengerti mau diapakan, ini tolonglah kepada kepala daerah,” ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan SE Kepala Daerah agar Bantu Korban Gempa Cianjur

Tito meminta kepada kepala daerah untuk bisa menggenjot serapan belanja pada sisa periode tahun ini.

Kementerian Dalam Negeri akan memberikan sanksi kepada daerah dengan serapan belanja paling rendah dan memberikan penghargaan kepada daerah yang mencatatkan realisasi tertinggi.

“Paling tidak saya akan berikan sanksi teguran tertulis,” tegasnya.

Sementara itu, Tito juga mengungkap daerah-daerah dengan realisasi serapan belanja yang baik hingga akhir November 2022.

Baca Juga: Penyerapan APBD Boyolali Baru 80-an Persen, Sekitar 35 OPD Belum Maksimal

Jawa Barat menjadi daerah dengan serapan belanja tertinggi.

Disusul oleh Lampung, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Aceh, dan Bengkulu.

“Daerah-daerah yang tinggi akan kita berikan penghargaan. Apapun bentuknya, baik pendapatannya maupun belanjanya,” ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar pemerintah daerah (pemda) tidak menahan belanjanya agar tetap menciptakan pertumbuhan ekonomi di daerah.

Baca Juga: APBD 2023 Digedok, Defisit Sragen Lebihi Ketentuan PMK

Jokowi secara tegas meminta agar pemerintah segera merealisasikan APBD yang telah ditransferkan oleh Kementerian Keuangan pada tahun ini.

Pasalnya, realisasi serapan APBD pada akhir tahun ini tercatat jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.

Dia mengungkapkan pada tahun lalu jumlah kas APBD yang tersimpan berada pada kisaran Rp220 triliun.

Namun, pada akhir tahun ini jumlahnya masih sekitar Rp278 triliun.



“Ini saya ingatkan kita ini mencari uang dari luar agar masuk terjadi perputaran uang, tetapi uang kita sendiri yang ditansfer menteri keuangan ke daerah-daerah justru tidak dipakai,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Investasi Nasional 2022, Rabu (30/11/2022).

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Disentil Jokowi, Mendagri Buka-bukaan Daerah dengan Serapan APBD Terendah

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya