SOLOPOS.COM - Menkop UKM, Teten Masduki (tengah) bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati meninjau lahan factory sharing di Dukuh Godegan, Kragilan, Kalijambe, Sragen, Selasa (28/9/2021). (Solopos-Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) akan mendirikan factory sharing atau rumah produksi bersama di Sragen. Factory sharing ini dikhususkan untuk memproduksi mebel dan furnitur yang menjadi salah satu produk unggulan Sragen.

Lokasi rumah produksi bersama atau factory sharing ini adalah di Desa Kragilan, Kecamatan Gemolong. Menempati lahan seluas 7.000 meter persegi, proyek pembangunan factory sharing ini akan menelan biaya Rp13 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah melihat factory sharing ini menjadi solusi untuk meningkatkan mutu produk mebel dan furnitur di Sragen, terutama di Gemolong yang menjadi sentra UKM mebel dan furnitur. Mengusung konsep kolaborasi, keberadaan factory sharing ini diharapkan bisa menekan biaya produksi sehingga meningkatkan daya saing. Ini karena biaya produksi tidak ditanggung sendiri oleh tiap pelaku UMK, namun disangga bersama-sama.

Baca Juga: Factory Sharing Mebel Rp13 Miliar akan Dibangun di Kalijambe Sragen

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, secara khusus meninjau lokasi pembangunan rumah produksi bersama di pada Selasa (28/9/2021). Ia didampingi Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop UKM, Hanung Harimba Rachman; Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo. Rombongan dari Jakarta tersebut disambut Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama jajaran Forkopimda Sragen.

factoy sharing mebel sragen
Kondisi lahan yang akan dibangun factory sharing di Dukuh Godegan, Desa Kragilan, Kalijambe, Sragen, Selasa (28/9/2021). (Solopos-Wahyu Prakoso)

Teten Masduki berharap standar mutu produk mebel yang dihasilkan dari factory sharing di Gemolong ini bisa setara standar industri. Di factory sharing ini proses produksi mulai dali pengolahan kayu, pengeringan, hingga proses setengah jadi dikerjakan dengan standar tinggi.

“Mengingat furnitur merupakan salah satu produk unggulan ekspor, standardisasi produk sangat penting. UMKM bisa kolabroasi di sana (factory sharing) bersama-sama yang dikelola oleh koperasi sehingga produk UMKM punya kualitas yang tidak kalah dengan industri,” terang Teten, seperti dikutip dari sragenkab.go.id.

Dengan prinsip kolaborasi, waktu pengerjaan bakal bisa dipangkas sehingga kapasitasn produksi meningkat.

Baca Juga: Factory Sharing Bikin Hemat Biaya, Begini Harapan Perajin Mebel Sragen

Pengembangan Ekosistem

Selain membangun rumah produksi bersama, Kemenkop UKM juga fokus pada pengembangan ekosistem yang mendukung pengembangan industri mebel di Sragen. Mulai dari menyiapkan tempat pelatihan, peningkatan kapasitas koperasi agar produk UKM bisa menembus pasar ekspor.

“Penting merekrut SDM yang berkompeten. Kelembagaan juga perlu diperbaiki,” kata Teten.

Untuk itu diperlukan pelatihan vokasi untuk mencetak pengrajin yang berkualitas serta didukung pengembangan produk agar bisa mengikuti selera pasar. “Factory sharing ini nantinya harus melibatkan seluruh pengrajin. Sehingga bisa dirawat dengan baik karena merupakan milik bersama,” ujarnya.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengapresiasi rencana Kemenkop UKM untuk membangun rumah produksi bersama tersebut. Bupati Yuni berencana menyediakan lahan tambahan seluas 2 ha untuk pengembangan factory sharing tersebut.

Baca Juga: Buka-Bukaan Pimpinan DPRD Sragen Soal Tunjangan dan Dana Aspirasi

“Setiap dana dari pemerintah pusat programnya kan harus jelas sehingga lebih diutamakan aset milik pemda. Jadi, kami pastikan untuk lahan ini tidak bermasalah, sudah klir,” katanya.

Bupati berharap banyak Gemolong bisa menjadi daerah penghasil mebel dan furnitur berkualitas dengan adanya factory sharing ini. “Kita harus punya spesifikasi kekhususan atau unggulan sendiri. Kalau kita bicara jumlah produk kita tidak bisa mengalahkan dengan luar negeri, tapi kalau tentang etnik dan seninya pasti kita bisa juaranya,” jelas Bupati.

“Semoga bisa segera dibangun tahun depan. Karena tanahnya sudah ada dan siap karena tanah itu milik Pemkab Sragen,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya