SOLOPOS.COM - Salah satu ruangan di Kantor Kecamatan Tulung yang disangga bambu, Rabu (21/4/2021). Kayu di bagian kuda-kuda di gedung tersebut sudah mulai rapuh karena sudah berusia tua. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Kondisi gedung Kecamatan Tulung dinilai sangat memprihatinkan. Di salah satu ruangan di gedung berusia tua itu terpaksa disangga bambu agar atapnya tidak ambrol.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, salah satu ruangan yang memprihatinkan itu merupakan ruangan penyuluh pertanian. Di ruangan tersebut ditempati sekitar sembilan pegawai. Ruangan ini berada di dekat ruang kerja camat Tulung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat ini, ruangan tersebut disangga tiga bambu. Ketiga bambu itu menyangga kayu kuda-kuda yang sudah mulai lapuk. Saat berlangsung hujan deras, air hujan pun masuk ke dalam ruangan. Eternit di ruangan tersebut terlihat juga sudah jebol.

"Pakai helm kalau masuk ke ruangan," celetuk salah satu pegawai di Kecamatan Tulung saat Solopos.com, memotret ruangan yang disangga bambu tersebut di Kantor Kecamatan Tulung, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Keren! Wonogiri Bakal Punya Wisata Mirip Guatape Dam Kolombia

Pelaksana Tugas (PLt) Camat Tulung, Hendri Pamungkas, mengatakan ruangan yang ditempati sembilan penyuluh pertanian itu disangga bambu sejak, Februari 2021. Hal itu dilakukan karena kayu penyangga atap sudah lapuk.

"Bangunan di sini sudah lama berdiri. Kurang lebih sejak 1990-an. Kami sudah laporkan kondisi fisik gedung ini ke Dinas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperwaskim) Klaten. Kami berharap, bangunan di sini bisa diperbaiki total ke depannya," kata Hendri Pamungkas.

Hendri Pamungkas mengatakan sudah menawarkan ke sembilan penyuluh pertanian agar pindah ke ruangan di bagian barat di kompleks kecamatan. Namun tawaran itu ditolak para pegawai penyuluh pertanian.

"Para penyuluh pertanian masih senang menempati ruangan itu," katanya.

Baca juga: Resmi! Pemkot Solo Larang Mudik Per 1 Mei, Nekat Siap-Siap Karantina 5 Hari

Hendri Pamungkas mengatakan pemerintah kecamatan hanya mampu memperbaiki kerusakan bangunan skala kecil. Guna merombak total bangunan, dibutuhkan anggaran lumayan besar. Bahkan, sampai miliaran rupiah.

"Jika akan diperbaiki, kami ingginya dirombak total. Gedung ini bisa dihadapkan ke timur agar tampak dari jalan [Jl. Boyolali-Tulung-Jatinom]. Tapi kami pun menyadari bahwa sekarang ini sedang difokuskan menangani Covid-19. Semua anggaran di-refocusing. Saat

Salah satu ruangan di Kantor Kecamatan Tulung yang disangga bambu, Rabu (21/4/2021). Kayu di bagian kuda-kuda di gedung tersebut sudah mulai rapuh karena sudah berusia tua.

rapat koordinasi (rakor) bupati Klaten di sini kemarin, PLt Asisten II Pemkab Klaten, Tajudin Akbar juga sudah mengecek langsung," katanya.

Baca juga: Wali Kota Gibran Diminta Larang Perdagangan Daging Anjing di Solo

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, memimpin rakor beserta jajarannya di Aula Kantor Kecamatan Tulung, Senin (19/4/2021). Di kesempatan itu, pembahasan mengarah ke persoalan tingginya angka Covid-19 di Klaten dalam beberapa waktu terakhir.

Di samping itu, dibahas tentang strategi mencegah persebaran Covid-19, seperti disiplin menaati protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan di pasar tradisional dan toko modern, vaksinasi, penyemprotan desinfektan, dan lainnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya