SOLOPOS.COM - Ilustrasi penentuan arah hadap rumah astrologi China. (Lamudo.com.ph)

Solopos.com, JOGJA — Pasar properti diharapkan bisa segera bangkit. Harapan tak terlalu besar, namun ada. Jika harapan itu ada, tak ada salahnya menengok tips fengsui memilih rumah ini.

Pakar fengsui Yohanes Cokrowibowo yang akrab disapa Suhu Yo menyarankan peminat memilih rumah yang letaknya mengarah ke utara atau selatan. Selain bisa dijadikan acuan bagi calon pembeli, hal ini juga bisa diterapkan oleh pengembang.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Suhu Yo mengatakan rumah yang mengarah ke barat atau timur kurang diminati karena sinar matahari langsung masuk ke dalam rumah. Dengan kondisi cuaca yang semakin ekstrem maka secara fengsui tak boleh sembrono memilih rumah. Rumah yang menghadap barat dan timur sudah tidak lagi dianggap nyaman.

Cekik Anggota Staf, Video Oknum Camat di Kota Sofifi Viral

“Rumah menghadap Utara atau Selatan, baik yang di rumah tapak maupun apartemen, tetap bisa kebagian sinar matahari, tapi tidak langsung, jadinya rumah tidak lembap dan menjadi lebih dingin dan sehat bagi penghuninya,” ungkapnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI).

Tata Letak Perabot

Selain itu, bagi yang sudah memiliki rumah, perlu juga bisa mengatur letak perabot rumah dengan mengarahkannya ke Utara. Hal itu untuk menghalau masuknya energi negatif ke dalam rumah.

“Meletakkan perabotan ke arah utara juga bisa meningkatkan energi positif ke dalam rumah. Ini selaras dengan energi yang dimiliki planet-planet. Selain menciptakan energi yang lebih positif dan menghalau energi-energi negatif, bisa juga untuk memberikan suasana baru di rumah,” imbuh dia.

Lesty Kejora Masuk Daftar 10 Perempuan Tercantik Dunia

Selain memilih rumah sesuai fengsui ke utara atau selatan, Suhu Yo menambahkan calon pembeli bisa mencari hunian yang berada di dalam klaster. “Dengan berada di dalam klaster, dia berada di satu sistem pengamanan, keluar dan masuk dari satu pintu. Dekat juga dengan tetangga, bisa saling berkomunikasi sehingga kalau ada apa-apa cepat mendapat bantuan,” tambahnya.

Untuk pengembang, juga diharapkan ketika membangun klaster juga tidak membuat jalan buntu. Pengembang bisa membuat jalan memutar di dalam klaster.

“Rumah sekarang sudah jarang ada yang di jalan buntu, selalu punya jalan berputar. Ini lebih baik mengingat juga di 2020 ini kemungkinan akan jadi tahun yang kurang aman, jadi supaya akses lebih mudah untuk keluar masuk kalau ada apa-apa bisa segera diatasi,” imbuh Suhu Yo.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya