SOLOPOS.COM - Penari berlatih menari di depan dekorasi payung untuk persiapan Festival Payung Indonesia di kawasan Keraton Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Rabu (31/8/2022). Festival yang mengangkat tema The Kingdom and Umbrella dan diikuti 81 kelompok seni dari Indonesia dan mancanegara tersebut digelar untuk melestarikan kerajinan payung tradisional sebagai warisan budaya Indonesia sekaligus meningkatkan pariwisata nasional. ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj.

Solopos.com, SOLO — Bukan rahasia lagi, Kota Solo kaya akan budaya dan tradisi. Dalam konteks pariwisata, beragam budaya dan tradisi itu layaknya harta karun yang menjadi daya tarik wisatawan.

Namun pemanfaatan kekayaan budaya dan tradisi atau kearifan lokal Solo untuk menarik wisatawan dinilai belum optimal. Diperlukan pendekatan sistematis dan berkelanjutan untuk mendorong agar kearifan lokal bisa semakin dimunculkan sebagai daya tarik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Demikian benang merah Gathering Pariwisata bertema Menjual Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di The Sunan Hotel Solo, Selasa (29/11/2022). Sebagai pembicara, Peneliti Puspari LPPM UNS, BRM Bambang Irawan.
Ada juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo.

Dalam paparannya, Bambang menekankan perlunya peta jalan yang jelas pariwisata Solo. Sebab ketika membahas pariwisata harus melibatkan multidisiplin ilmu dan sektor.

“Sekarang kan Dinas Pariwisata dan Budaya sudah jadi satu. Mestinya dalam renstra-nya sudah mulai mengintegrasikan bagaimana kearifan-kearifan lokal itu diangkat menjadi sebuah konten menarik wisatawan. Baik yang di event maupun non-event,” ujar dia.

Baca Juga: 13 Jurus Gibran Tarik Wisatawan ke Solo, Ini Rinciannya!

Bambang juga menilai perlunya kepekaan dari berbagai dinas terkait untuk mengangkat berbagai potensi kearifan lokal itu. Dia mencontohkan bagaimana upaya untuk menangkap jalur strategis pintu tol di Klodran, Colomadu, dengan landmark yang khas.

Landmark itu berupa gapura yang ikonik Solo untuk menarik perhatian para pengguna jalan. “Di gerbang masuk tol Solo itu dibangun landmark atau gapura khas agar kelihatan masuk Solo. Itu kan kearifan lokal dalam bentuk bangunan khas Solo,” tutur dia.

Tidak hanya menarik dalam desain, Bambang menekankan pentingnya pemilihan lokasi atau tempat landmark. Dia sempat menyinggung Gapura Makutha di Jl Adi Sucipto yang perlu sentuhan lagi agar menarik. “Kuncinya first impressions, kesan pertama,” urainya.

Baca Juga: Intip Wajah Baru Ngarsopura dan Koridor Gatsu Solo yang Kian Memesona

Sementara Kepala Perwakilan BI Solo, Nurgoho Joko Prastowo, mengakui Solo mempunyai kekayaan budaya dan tradisi yang sebenarnya menarik bila dikemas sebagai daya tarik wisata. Namun untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan kerja bareng semua pihak.

“Kearifan lokal Solo sebagai bagian dari kebiasaan, budaya, suatu daerah memang menjadi potensi pendorong pariwisata. Karena orang berwisata intinya ingin mendapatkan, merasakan, sesuatu hal yang baru. Dan budaya setiap daerah ini berbeda,” kata dia.

Perbedaan kebudayaan dan tradisi tersebut menjadi keunikan tersendiri daerah itu. Namun agar kearifan budaya tersebut bisa menjadi sesuatu yang menarik untuk dinikmati para pelancong, Joko menilai masih dibutuhkannya proses atau transformasi.

Baca Juga: Petakan Cara Promosi yang Tepat, BPPD Solo Gelar Gathering & Diskusi Pariwisata

“Harus diolah, ditransformasikan jadi aktivitas yang bisa dinikmati pelancong. Cara mengidentifikasi, untuk mengubah kearifan lokal jadi objek wisata dan jadi duit, punya nilai ekonomis, kemarin saya evaluasi syarat-syarat memajukan pariwisata,” papar dia.
Joko melihat Solo merupakan daerah yang sangat strategis dan potensial lantaran dilalui jalan tol dari berbagai wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya