SOLOPOS.COM - Antasena Hydra, salah satu produk kendaraan berbasis hidrogen dari tim Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). (Gambar: Youtube Antasena ITS Team)

Solopos.com, SURABAYA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sempat mendengarkan penjelasan tim Antasena Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Surabaya, Kamis (9/12/2021). Berikut profil kendaraan berbasis hidrogen berjuluk Antasena itu.

Dalam siaran pers Kementerian Perindustrian, Antasena disebut memiliki efisiensi sebesar 77% sebagai bahan bakar tunggal. Antasena memulai perjalanan sejak 2010 yang dibangun dengan penelitan untuk mewujudkan eco-car dengan nol-emisi. Dengan Antasena, ITS berambisi mengambil bagian dalam dunia berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Baca Juga: Sambil ngeGas, Joe Biden: Kendaraan Listrik adalah Masa Depan

Ekspedisi Mudik 2024

Mengutip laman Antasena ITS, perjalanan kendaraan hidrogen ini dimulai 2010 sejak salah satu dosen Material dan Metalurgi ITS, Sutarsis mengumpulkan mahasiswa yang tertarik meneliti teknologi penyimpanan tabung hidrogen. Didorong ramainya perbincangan riset mobil hemat energi maka terbentuklah tim mobil hemat energi berbasis hidrogen.

Nama Antasena sudah diapaki tim itu mengambil nama tokoh pewayangan yang perkasa dan sakti di air yang diadopsi karena mencerminkan unsur hirdogen atua H20. Proses berlanjut dan pada 2011 tim tersebut membuat prototipe mini dan meramaikan kompetisi SEM Asia 2012. Full cell MES-DEA dari Swiss digunakan untuk manufaktur pertama Antasena kala itu.

Baca Juga: Buka GIIAS Surabaya, Menperin Usul PPnBM DTP 0% Permanen

Mobil hidrogen Antasena mengalami masalah teknis dan gagal dalam pemeriksaan teknis di kompteisi SEM yang digelar di Sepang, Malaysia. Antasena dengan seri PX hasil kerja sama dengan Triais Composites menjadi mobil yang kembali berkiprah di ajang SEM 2014 di Filipina. Kembali masalah melanda, kali itu Antasena mengalami masalah pada bodi.

Tim membentuk unit baru bernama STRD atay pengembangan riset iptek yang kemudian mengantar kelahiran Urban Class pertama bernama Antasena Orion atau Black Mamba. Orion ini digerakkan oleh motor listrik dan meraih juara 3 pada KMHE 2018 Padang.

Tim Antasena pun melanjutkan perjalanan dengan di SEM Asia 2019. Sebuah sel bahan bakar baru (Horizon H-1000) dibeli selama persiapan untuk kompetisi. Sebelum kompetisi, tak terhitung banyaknya test drive yang dilakukan hingga tim siap bertanding.

Baca Juga: Hilux RS UNS Terendam Lahar Dingin Semeru, Mesin Aman?

Sejarah Antasena pun tercetak dengan predikat juara 2 SEM Asia 2019 untuk kategori hydrogen urban concept, linde special award, dan 2nd place di DWC Asia Qualifiers.

Berikut seri Antasena ITS dari awal hingga kini: Antasena First, Antasena PX, Antasena PEV, Antasena Orion, Antasena BDV 1.0, Antasena FCH dan Antasena Hydra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya