SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes swab Covid-19. (Reuters-Edgar Su)

Solopos.com, SRAGEN — Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah meledak dari 119 melejit menjadi 148 atau naik 29 kasus dalam sehari, Senin (17/8/2020). Sebanyak 21 orang dari 29 kasus baru itu berstatus sebagai tenaga kesehatan (nakes).

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen seger menyiapkan ruang isolasi di Technopark Ganesha Sukowati karena mayoritas merupakan pasien asimptomatik atau tanpa gejala klinis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penambahan kasus baru yang signifikan tersebut terjadi pada momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam momentum itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerukan untuk berperang melawan Covid-19.

Kronologi

Meledaknya kasuis positif Covid-19 itu bermula kala DKK Sragen menerima dua berkas hasil uji swab dari RSUD dr Moewardi Solo.

Pada berkas pertama, ada 67 orang yang hasil uji swab-nya keluar dan hasilnya 13 orang di antaranya positif. Kemudian pada berkas kedua, DKK mencatat dari 36 orang yang hasil uji swab-nya keluar, ada 19 orang yang hasilnya positif.

Hari Ini Dalam Sejarah: 17 Agustus 1945, Indonesia Merdeka

Awalnya, DKK Sragen mencatat ada 32 kasus positif Covid-19 dari dua berkas itu serta satu orang positif dari data di luar berkas itu sehingga total 33 kasus.

Namun setelah diteliti alamat asalnya, maka tinggal 29 orang yang masuk dalam penanganan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sragen. Empat orang di antaranya ditangani daerah asalnya, yakni dua dari Karanganyar dan dua dari wilayah Jawa Timur.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) DKK Sragen dr Sri Subekti merekap sejumlah kasus tersebut bersama Sekretaris DKK Sragen Fanni Fandani di Kantor DKK Sragen.

Kepala DKK Sragen dr Hargiyanto berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera mengambil kebijakan untuk isolasi mandiri para pasien asimptomatik dan segera melakukan tracing atas kasus Covid-19 yang meledak tersebut.

"Dari 29 kasus baru itu hanya satu pasien yang simptomatik dan yang lainnya asimptomatik. Ada pasien-pasien yang berasal dari luar Sragen ditangani oleh daerah asalnya, seperti dari Karanganyar ada dua orang dan dari Ngawi ada satu orang. Kemudian ada satu orang yang dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo," ujar Bekti saat berbincang dengan Solopos.com di DKK Sragen, Senin sore.

Kontak Erat

Fanni mengidentifikasi sejumlah pasien positif dengan pasien positif lainnya. Fanni menemukan ada lima orang asal Sambirejo dan satu orang asal Karanganyar yang merupakan kontak erat dengan K, warga Sambirejo, Sragen, yang meninggal karena diduga Covid-19 beberapa waktu lalu.

Selain itu, Fanni juga menemukan satu orang asal Sambirejo yang kontak erat dengan nakes Sambirejo. Kemudian Fanni juga mengetahui adanya empat orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif sebelumnya, yakni dari klaster pasar hewan Gondang. Selebihnya masih dalam proses tracing.

Video Porno Berjudul Big Bos-Babu Ternyata Dibintangi Eks DPRD di Papua

Kepala DKK Sragen dr Hargiyanto menerangkan semua pasien asimptomatik harus melakukan isolasi mandiri di lokasi yang sudah disiapkan Pemkab Sragen, salah satunya di Technopark Sragen.

Dia mencatat dari 10 orang yang tinggal di Technopark sudah dinyatakan sembuh per Senin sore sebanyak dua orang, sehingga Technopark tinggal dihuni delapan orang.

"Penambahan kasus baru yang meledak signifikan itu disebabkan karena DKK intensif melakukan tracing dan langsung ditindakljuti dengan swab test. Dalam sehari DKK melakukan swab test 60-80 orang. Dari 29 kasus baru itu, ada 21 orang di antaranya berstatus nakes. Artinya, ke depan harus ada tracing di sejumlah rumah sakit yang pernah menangani kasus Covid-19," ujarnya saat ditemui Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya