SOLOPOS.COM - Bakal calon wali kota Solo, Achmad Purnomo, tengah menanti giliran fit and propher test di Panti Marhaen, Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Sabtu (21/12/2019). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SOLO -- Wakil Wali Kota Solo yang juga calon Wali Kota Solo dari PDIP, Achmad Purnomo, tidak berani menanggapi pidato Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kadernya tidak memaksa anak yang belum siap masuk ke politik.

Tapi dia mengakui sudah membaca berita tentang pernyataan orang nomor satu di parpol berlambang kepala banteng moncong putih itu. Termasuk kemungkinan pernyataan Megawati terkait perebutan rekomendasi cawali-cawawali Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Prabowo Disindir Parodi Whatsapp Group Kabinet Mata Najwa, Jubir Baper

Ekspedisi Mudik 2024

“Wah saya pernyataan itu enggak tahu persis, enggak mendengar, enggak menyaksikan. Saya enggak berani komentar noh. Itu memang beredar tapi saya tidak berani komentar wong itu belum tentu benar. Saya enggak berani,” ujar dia kepada Solopos.com, Kamis (20/2/2020).

Purnomo mengaku tetap berdoa agar Ketua Umum PDIP itu memberikan rekomendasi kepada dirinya dan Teguh Prakosa. Dia juga terus menghadiri agenda deklarasi dukungan yang dilakukan masyarakat. Misalnya pada Minggu (16/2/2020) lalu, Purnomo-Teguh (Puguh) datang ke Jagalan.

Dosen Unnes yang Dituduh Hina Jokowi Kirim Keberatan ke Nadiem Makarim

Masyarakat di wilayah itu menggelar deklarasi pendukungan untuk pasangan Puguh. “Itu dukungan dari warga, bukan partai. Selama ada undangan kami pasti datang. Biasanya hari Sabtu-Minggu. Hari Minggu besok juga sudah ada undangan,” kata dia.

Dilihat dari fit and proper test di DPP PDIP beberapa waktu lalu, Purnomo melihat ada empat kemungkinan cawali-cawawali Solo pemenang rekomendasi. Kemungkinan pertama duet Puguh yang memang ditugasi oleh DPC PDIP Solo.

Suroto, Calon Wakil Bupati Sragen yang "Tak Punya" Kendaraan

Kemungkinan lainnya adalah duet Achmad Purnomo-Gibran Rakabuming Raka, Gibran-Teguh, atau Gibran Purnomo. “Ya kita tunggu saja keputusan dari Bu Megawati. Bila rekomendasi tak sesuai usulan Solo, ya saya kembalikan kepada partai seperti apa keputusannya,” urai dia.

Sebelumnya, Megawati di Kantor DPP PDIP, Rabu (19/2/2020), meminta tidak ada pihak yang memaksakan kepentingannya sendiri. Misalnya, kata dia, mendorong-dorong sanak keluarga untuk maju dalam politik. Padahal, di satu sisi, ada kader yang dirasa lebih mumpuni ketimbang sanak keluarga yang dipaksakan tersebut.

"Tapi berhentilah, kalau kalian punya anak, anaknya itu enggak bisa jangan dipaksa-paksa. Jengkel loh saya. Lah iya loh, ngapain sih kayak enggak ada orang. Kader itu ya anak kalian juga loh. Gimana yo. Kalau enggak anakne, kalau endak istrine, kalau enggak ponakane," kata Megawati, dilansir Suara.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya