SOLOPOS.COM - Presiden RI dari masa ke masa. (dialeksis.com)

Solopos.com, SOLO -- Bagi orang kebanyakan, untuk bisa menyandang gelar doktor harus menempuh studi akademis yang cukup panjang. Dimulai dari jenjang sarjana (S1), magister (S2), barulah bisa meraih gelar doktor jika menyelesaikan studi doktoral (S3).

Namun bagi sedikit orang, gelar doktor itu bisa diraih tanpa harus menempuh jalur pendidikan yang panjang dan melelahkan itu. Gelar doktor itu sifatnya pemberian dari perguruan tinggi atas kontribusi si penerima yang dianggap bernilai bagi pendidikan dan kehidupan masyarakat.

Promosi BRI Peduli Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Banjir di Sumbar dan Jabar

Gelar doktor dari pemberian ini memiliki embel-embel kehormatan atau honoris causa (HC) yang harus disertakan dalam penulisannya.

Hampir semua Presiden Indonesia mendapatkan gelar doktor kehormatan (HC), mulai dari Presiden pertama Sukarno hingga putrinya, Megawati Soekarnoputri yang pernah menjabat sebagai presiden kelima. Hanya dua presiden saja yang tak memilikinya, yakni Soeharto dan Joko Widodo.

Baca Juga: Megawati Punya 9 Gelar Doktor HC, 6 dari Universitas Luar Negeri, Ini Daftarnya

Para presiden tersebut umumnya menerima lebih dari satu gelar doktor HC. Megawati saja memiliki sembilan gelar doktor HC. Lantas siapa sih presiden yang paling banyak memiliki gelar doktor HC?

1. Sukarno

Bapak proklamator sekaligus Presiden pertama RI, Sukarno, menjadi presiden dengan gelar doktor HC terbanyak. Sukarno mengoleksi 26 gelar doktor HC.

Seperti dikutip dari bombastis.com yang melansir perpusbungkarno.perpusnas.go.id, dari 26 gelar doktor tersebut, 19 di antaranya diberikan oleh universitas luar negeri. Tujuh sisanya dari dalam negeri. Sukarno menerima gelar doktor dari berbagai studi ilmu yang berbeda.

2. Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, merupakan pemilik gelar doktor HC terbanyak kedua setelah Sukarno. Ia menerima 12 gelar doktor kehormatan dari berbagai universitas. Salah satunya dari universitas ternama Amerika Serikat, yakni Webster University Saint Louis Missourri.

SBY merupakan salah satu presiden yang memiliki latar belakang akademik mentereng. Ia pernah bersekolah di Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Kansas, AS. Ia juga meraih gelar Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
dan Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2004. Sepuluh tahun berselang, ia dinobatkan sebagai Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional dari Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan).

3. KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Mantan Ketum PBNU yang menjadi Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi presiden dengan gelar doktor HC terbanyak ketiga. Tokoh yang terkenal dengan gaya bicaranya "gitu aja kok repot" ini memiliki 10 gelar doktor kehormatan, masih menurut bombastis.com.

4. Megawati Soekarnoputri

Ketum PDIP, Megawati Seokarnoputri, memiliki gelar doktor HC dari sembilan universitas berebeda, dalam dan luar negeri. Universitas mana saja yang menganugerahkan gelar doktor HC kepada Megawati, bisa dilihat di sini.

5. BJ Habibie

Pria yang memiliki nama lengkap Baharudin Jusuf Habibie ini memiliki gelar doktor kehormatan paling sedikit dari 4 presiden yang sudah disebutkan di atas. Eyang Habibie hanya memiliki tiga gelar doktor kehormatan.

Sebelum itu, Habibie hanya menghabiskan waktu enam bulan untuk studinya di ITB. Hal ini karena setahun kemudian ia memilih untuk melanjutkan pendidikan di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman.

Selama 10 tahun, mulai dari tahun 1955 hingga 1965, Habibie menempuh studi teknik penerbangan di RWTH. Ia meraih dua gelar sekaligus, yaitu Diplom Ingenieur pada tahun 1960 dan Doktor Ingenieur pada tahun 1965 dengan predikat summa cum laude. Meski memiliki gelar paling sedikit namun beliau punya sangat banyak hak paten di dunia sains.

Bagaimana dengan Soeharto dan Jokowi?

Mengutip Bombastis.com, dua presiden ini bisa dibilang kalau sama-sama memiliki gelar paling minim ketimbang yang lain. Alasannya baik Soeharto maupun presiden Jokowi sama-sama menolak jika diberikan gelar kehormatan dari universitas pada mereka.

Soeharto sendiri sama sekali tidak memiliki gelar akademik, namun saat diminta menerima gelar honoris causa oleh UI, ia mengaku belum pantas untuk menerimanya.

Sebaliknya, presiden Jokowi menolak gelar honoris causa lantaran merasa nyaman dengan titel insinyur  yang selama ini melekat pada diri beliau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya