SOLOPOS.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. (kabar24.bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, jadi korban berita hoaks. Ia dikabarkan meninggal dunia, padahal sejatinya sehat-sehat saja.

Atas kejadian ini, sejumlah pihak merasa tersinggung dan melaporkan si penyebar berita hoaks ke polisi. Mulai dari anggota DPR, Henry Yosodiningrat, kader PDIP se-Bali, hingga PMI DKI Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Henry Yosodiningrat melaporkan akun YouTube dan TikTok ke Polda Metro Jaya pada Senin (13/9/2021) seusai namanya dicatut dan diedit dalam kabar bohong soal Megawati Soekarnoputri meninggal dunia.

“Ada akun (YouTube) Mahakarya Cendana dan pemilik akun TikTok Jatim070881 ini jadi terlapor dalam video viral berisi rekaman video lama diedit menurut si pelapor diedit terlapor,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/9/2021), seperti dikutip dari detik.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Bantah Stroke Masuk ICU, Megawati Buka Pelatihan Kader PDIP Sambil Menahan Tangis

“Kami akan teliti [laporan Henry Yosodiningrat)],” kata

Terkait tindak lanjut proses penyelidikan kasus ini, Yusri belum memerinci lebih jauh. Dia hanya mengatakan dalam waktu dekat pihak Henry Yosodiningrat akan dimintai keterangan sebagai pihak pelapor.

“Kami rencanakan undang klarifikasi pelapor dengan bawa bukti-bukti yang ada karena laporan baru kemarin sore,” ujar Yusri.

Rekayasa Video

Sebagai informasi, video Henry Yosodiningrat dicatut oleh kedua akun tersebut dan diedit seolah-olah mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Megawati.

“Dengan cara membuat video rekayasa seolah-olah saya membenarkan rumor tentang wafatnya Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP Partai PDI Perjuangan,” ujar Henry yang juga politikus PDI Perjuangan itu, Senin.

Baca Juga: Megawati Nangis Jokowi Dihina, Gibran Malah Santai

Padahal, video itu sudah lama. Pernyataan belasungkawa Henry Yosodiningrat itu berkaitan dengan meninggalnya Nazarudin Kiemas, adik kandung (alm) Taufiq Kiemas (suami Megawati).

Sementara itu, seluruh jajaran pengurus PDIP Bali, baik DPD maupun DPC, mendatangi polisi guna melaporkan hal yang sama. Pengurus DPD melapor ke Polda Bali, sementara jajaran DPC melapor ke Polres atau Polresta di wilayah masing-masing.

“Jadi kedatangan kami ke sini ingin melaporkan masyarakat tentang tindak pidana penyebaran berita bohong terhadap pimpinan kami, (Ketua Umum) Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Wakil Sekretaris Internal DPD PDIP Bali, Tjokorda Gede Agung, kepada wartawan di Polda Bali, Selasa.

PMI DKI Jakarta Dirugikan

Terpisah, Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta juga melaporkan berita hoaks soal Megawati yang dikabarkan meninggal. Namun yang dilaporkan bukan akun Youtube maupun TikTok. Melainkan akun Instagram Reels @_genocide.anon3 yang mengunggah ucapan dukacita tersebut pada 9 September 2021.

“Kami melaporkan berita bohong, fitnah, dan atau hoaks yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab terkait dengan beredarnya flyer ucapan dukacita yang merupakan desain resmi PMI DKI Jakarta terdapat gambar mirip tokoh nasional,” ujar Sekretaris Pengurus PMI DKI Jakarta, Arief Rachman, dalam keterangannya, Selasa.

Baca Juga: Megawati Nakal dan Tomboi, Berubah Saat Bertemu Bung Hatta

Menurut Arief, beredarnya flyer atau pamflet tersebut sangat merugikan PMI DKI Jakarta sebagai organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan dan menjunjung tinggi kenetralan. Laporan didaftarkan dengan kelengkapan bukti-bukti berupa screenshot gambar, kronologi kejadian, dan bukti lainnya. Laporan atas dasar Pasal 27 ayat 3 dan atau Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang RI No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

PMI DKI Jakarta, sambung Arief, meyakini perlu adanya pelaporan kepada pihak berwajib terkait masalah tersebut. Pasalnya, unggahan flyer hoaks ucapan dukacita ke Megawati tersebar sedemikian rupa dan viral sehingga berpotensi merusak citra PMI secara nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya