SOLOPOS.COM - Pemandangan Masjid Agung Al Aqsha dan kawasan kota Klaten dari gardu pandang menara masjid tersebut, Jumat (3/1/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENMasjid Agung Al Aqsha Klaten berdiri megah di Peraksangkal, Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara. Lokasinya sangat strategis karena berada di pinggir Jl. Solo-Jogja.

Masjid Agung Al Aqsha Klaten dibangun secara bertahap di era Bupati Klaten, Sunarna. Sepanjang 2012-2015, APBD Klaten yang digelontorkan membangun masjid hingga puluhan miliar rupiah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada tahap I di tahun 2012 senilai Rp9,5 miliar; tahap II tahun 2013 senilai Rp27,9 miliar; tahap III tahun 2014 senilai Rp11,3 miliar; dan tahap IV tahun 2015 senilai Rp11,3 miliar. Pascapembangunan masjid, dilanjutkan dengan pembangunan menara masjid.

Baca Juga: Begini Indahnya Pemandangan dari Menara Masjid Agung Al Aqsha Klaten

Masjid Agung Al Aqsha Klaten, Jumat (3/6/2016) siang, akhirnya menggelar Salat Jumat perdana. Ribuan orang berbondong-bondong menjalankan Salat Jumat di masjid tersebut. Saat itu, Solopos.com turut menjadi saksi mulai difungsikannya masjid seluas 5.266 meter persegi

Sewaktu melintasi pintu masjid, jemaah disuguhi pintu besi berukuran raksasa dengan ukiran huruf arab berwarna kuning emas. Di lantai I ini, bangunan masjid dilengkapi ruang transit, kantor takmir, beberapa kamar mandi, lift, dan fasilitas lainnya.

Lokasi salat dipusatkan di lantai II. Jemaah harus menapaki puluhan anak tangga menuju lantai II. Laki-laki berada di saf di depan. Sedangkan jemaah wanita berada di saf belakang.

Baca Juga: Fix! Masjid Raya dan Masjid Al Aqsha Klaten Gelar Salat Idul Adha

Saat menginjakkan kaki di lantai II, jemaah melihat puluhan pilar yang berdiri megah sebagai penyangga bangunan masjid. Pencahayaan di bagian tengah masjid lebih terang dibandingkan sudut masjid. Hal itu disebabkan di tengah masjid terdapat kubah berukuran raksasa yang dilengkapi beberapa ventilasi.

Sinar matahari mampu menerangi lantai masjid melalui ventilasi tersebut. Kubah utama dilengkapi dengan kaligrafi bertuliskan Allah SWT di bagian tengahnya. Di sisi sisi kanan tangga lantai II, terdapat beduk masjid.

Saat pemandangan menuju ke arah depan di lantai II, jemaah disuguhi pemandangan ornamen mihrab yang unik nan menarik. Mihrab yang memiliki ketinggian kurang lebih 10 meter tersebut dilengkapi tulisan arab Al-Fatihah dan Al-Isra’ berwarna kuning emas. Di bagian paling atas dari mihrab itu tertera tulisan Al-Aqsha yang menandakan nama masjid.

Baca Juga: Menara Masjid Al Aqsha Klaten Dibuka untuk Umum Tahun Depan

Di bagian kanan mihrab terdapat tulisan Allah SWT dan di bagian kiri mihrab terdapat tulisan Muhammad SAW. Di sebelah kanan lokasi imam, terdapat mimbar dari kayu setinggi kurang lebih 2 meter. Di sisi kiri imam, terdapat jam dinding.

Berlama-Lama

Hingga sekarang, warga Klaten dan pengguna Jl. Solo-Jogja sering beribadah salat di masjid tersebut. Pemandangan itu terlihat, Senin (4/4/2022) siang. Saat itu, semilir angin berembus melalui terali jendela menambah suasana adem lantai II Masjid Agung Al Aqsha Klaten seusai Salat Zuhur berjamaah. Sejumlah orang terlihat nyaman dengan suasana adem tersebut dan ingin berlama-lama di dalam masjid.

Ada yang menikmatinya sembari mengaji. Ada pula yang memilih rebahan sembari mengistirahatkan tubuh sejenak sebelum kembali merasakan sengat sinar matahari siang itu. Tetapi, pengunjung dilarang tiduran di karpet yang terhampar di lantai.

Baca Juga: Masjid Agung Al Aqsha Klaten Butuh Perbaikan, Takmir Minta Dana APBD

Rifai, 21, warga Kecamatan Jatinom turut sejenak merasakan ademnya suasana di dalam masjid siang itu.

“Saat ini istirahat kerja. Menikmati dahulu suasana di sini. Tempatnya sejuk, banyak yang membaca Alquran,” kata Rifai saat ditemui Solopos.com di Masjid Agung Al Aqsha Klaten, Senin.

Ketua Bidang Idarah Takmir Masjid Agung Al Aqsha Klaten, Muhammad Mujab, mengatakan berbagai kegiatan Ramadan tahun ini lebih longgar ketimbang Ramadan dua tahun lalu. Berbagai kajian boleh diadakan di masjid, seperti kajian bakda Subuh hingga pelaksanaan iktikaf yang digelar terbatas.

Baca Juga: Pemkab Klaten Laksanakan Gerakan Subuh Berjemaah untuk ASN

“Tetapi semuanya dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan pembatasan-pembatasan yang diterapkan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya