SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) siap dihadapi oleh Indonesia, sebagai negara yang menjadi pendorong ekonomi terbesar

Harianjogja.com, SLEMAN—Indonesia dinilai siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2016. Indonesia dipandang memiliki kekuatan di beberapa lini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Fauzi Nugroho mengungkapkan MEA merupakan suatu bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang artinya Indonesia dan sembilan negara ASEAN lainnya menerapkan sistem perdagangan bebas.

Ia menerangkan, posisi Indonesia saat ini masih menjadi negara terbesar yang menjadi pendorong ekonomi kawasan ASEAN.

“Dengan nilai Produk Domestik Bruto [PDB] mencapai US$888,65 miliar pada 2014, PDB Indonesia mencapai 36 persen dari seluruh PDB di kawasan ASEAN,” ujar dia ketika mencai pembicara dalam Seminar Nasional  Menyongsong Kesuksesan Pemuda Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN di Ruang Sidang Utama UNY, Sleman, Jumat (27/11/2015).

Fauzi mengatakan, dari aspek jumlah penduduk, Indonesia merupakan pasar potensial terbesar dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa atau sekitar 40% dari jumlah penduduk ASEAN.

Sementara, untuk posisi pasar keuangan Indonesia menunjukkan size sektor jasa keuangan Indonesia masih relatif kecil dibandingkan PDB sehingga menyimpan potensi pertumbuhan yang luar biasa.

Ia mengungkapkan, potensi yang dimiliki Indonesia antara lain, Indonesia memiliki kemampuan ekonomi yang besar di dalam kawasan ASEAN.

Indonesia merupakan ekonomi terbesar dalam kawasan ASEAN dengan jumlah penduduk terbesar (248 juta jiwa) dan wilayah geografis terbesar (1,9 juta Km2). Indonesia tidak terlalu terpengaruh pada krisis global dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil.

“Salah satu potensi ekonomi berasal dari konsumsi domestik yang disebabkan perkembangan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas menengah menjadi pendorong peningkatan ekonomi domestik,” ungkap dia.

Ia menyebutkan, pada 2010, lima dari 10 penduduk masuk kedalam kelas menengah. Perkembangan ekonomi masyarakat telah mendorong share konsumsi rumah tangga yang mendominasi perekonomian dan menjadi potensi pasar yang sangat besar.

Perkembangan ekonomi Indonesia masih memperlihatkan arah yang semakin membaik. Indonesia memiliki daya tarik yang cukup kuat, dengan perekonomian yang besar serta pertumbuhan yang relatif tinggi dari konsumsi dan masyarakat kelas menengahnya

Namun, ia mengatakan, kebutuhan untuk memenuhi konsumsi domestik BBM dan ketergantungan terhadap ekspor SDA menyebabkan defisit current account. Perkembangan ekonomi belum dibarengi dengan sumber pembiayaan yang memadai dari perbankan dan non perbankan.

Kebutuhan akan konsolidasi perbankan dalam bersaing dengan bank negara lain menjadi perhatian penting dalam persiapan menghadapi MEA. Hal tersebut telah dilakukan di negara-negara tetangga dalam kawasan untuk dapat mampu bersaing di level regional.

“UMKM perlu didorong karena memiliki kontribusi terhadap PDB sebesar 60%, tetapi awareness terhadap MEA rendah,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya