SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Arsitektur yang dikuasai saat ini oleh para arsitek dalam negeri masih sebatas desain.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Harianjogja.com, JOGJA—Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) disinyalir akan membawa dampak pada sektor ekonomi kreatif arsitektur. Arsitek lokal bisa tergerus arsitek asing jika tidak segera bebenah.

Arsitek sekaligus Dosen Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik UGM Eugenius Pradipto mengatakan, arsitektur yang dikuasai saat ini oleh para arsitek dalam negeri masih sebatas desain. Teknologi seperti bahan, konstruksi, konsekuensi kepuasan pemakai, dan dampaknya pada efisiensi biaya belum menjadi fokus dari para arsitek.

“Efisiensi biaya belum menjadi fokus arsitek, sedangkan bagi arsitek luar negeri seperti negara Asia lainnya, itu sudah dikuasai,” ungkap dia kepada Harian Jogja, Minggu (24/1/2015).

Ia menilai, hal inilah yang menjadi tantangan besar terhadap kesiapan arsitek menghadapi MEA. Selain itu, perlu ada proteksi dari Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap arsitek lokal. Salah satu caranya yakni dengan penerapan syarat wajib penguasaan Bahasa Indonesia, bekerja sama dengan arsitek lokal, serta penguasaan kearifan lokal.

Kemudian, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota yang memiliki kewenangan mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) harus mempertajam kriteria. Hal yang diperhatikan bukan hanya persyaratan bangunan tetapi juga teknologi, bahan, serta penggunaan bahan lokal. Penggunaan bahan diusahakan dari lokal atau nasional. “Bahan dan teknologi yang biasa nggandul arsitek, bahan dari negaranya yang dipakai,” ujar dia.

Ia mengungkapkan, sejauh pengamatannya, penguasaan teknologi seperti teknologi bahan, teknologi konstruksi, dan kepuasan atau kenikmatan fisik dan psikologi penghuni atau pemakai belum diterapkan dengan baik. Selama ini, arsitek lokal bertindak sebagai tokoh sentral sehingga hasil karya yang dihasilkan adalah milik arsitek. “Apa tidak sebaliknya? Karya arsitek adalah milik pengguna. Arsitek hanya mewujudkan mimpi penghuninya,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya