SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggunaan panel tenaga surya di atap rumah (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Penggunaan panel surya di atap rumah kian diminai banyak kalangan. Namun, tidak sedikit yang bimbang khususnya terkait besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memasag tenga surya di atap rumah.

Kini ada aplikasi yang bisa menghitung biaya pemasangan sampai kalkulasi penghematan tagihan listrik per bulan. Aplikasi ini dikeluarkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aplikasi yang berbasis website ini bernama electronic survey, monitoring, and reporting (e-SMART) bisa diakses melalui laman https://esmart-plts.jatech.co.id/. lewat aplikasi ini, masyarakat yang hendak memasang panel surya di rumah tidak perlu bingung menghitung biaya pemasangan sampai perkiraan biaya tagihan yang bisa dihemat.

Sebagaimana dikutip dari lama indonesia.go.id, aplikasi ini juga akan menampilkan manfaat sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dipasang berupa penghematan tagihan listrik PLN, pengurangan emisi karbondioksida (CO2), serta ekuivalensi terhadap jumlah pohon yang ditanam dan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan bermotor.

Baca Juga: Nggak Cuma di Solo, Ternyata Rel Layang juga akan Dibangun di Kota Ini

Masyarakat yang akan memasang panel tenaga surya di atap rumah cukup menggambar luas atap yang akan dipasangdan kemudian sistem informasi akan menampilkan estimasi manfaat dan biaya.

Elemen perhitungan meliputi luas atap, kebutuhan konsumsi listrik, dan kapasitas daya terpasang PLN dalam menghitung potensi kapasitas panel surya di atap rumah.

Perhitungan potensi PLTS atap meliputi beberapa tahap analisis. Tahap pertama adalah menghitung potensi PLTS berdasarkan luasan atap yang tersedia dan kebutuhan PLTS berdasarkan konsumsi listrik.

Tahap kedua adalah membandingkan data potensi dengan kapasitas daya terpasang dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Nilai paling rendah dipilih sebagai batas kapasitas maksimum yang dapat dipasang (kapasitas desain) dan paling tinggi adalah sebesar 100 persen dari kapasitas daya tersambung konsumen PLN.

Baca Juga: Inspiratif! Pelajar SMK Ini Buka Tambal Ban Panggilan Solo dan Sekitarnya, Bayar Seikhlasnya Saja…

Tahapan selanjutnya adalah menggunakan nilai kapasitas disain tersebut untuk simulasi perhitungan kapasitas inverter dan modul, sesuai dengan basis data yang tersedia. Hasil simulasi ini akan menentukan rekomendasi nilai kapasitas panel surya di atap rumah.

Kisaran Harga Panel Surya Rumah

Umumnya PLTS atap menggunakan teknologi dengan sistem on-grid tie, artinya dapat dihubungkan dengan jaringan listrik PLN. Sehingga kelebihan daya listrik dihasilkan dari PLTS atap bisa diekspor ke PLN.

Di samping itu, setiap pelanggan yang akan memakai panel surya atap rumah secara otomatis akan mengubah model pembayaran tagihan listriknya menjadi pascabayar jika semula masih memakai sistem prabayar atau token.

Selain itu pemasangan PLTS atap akan mudah jika konstruksi atap rumah berbentuk datar atau miring menghadap sisi utara dan selatan. Namun jika atap rumah miring menghadap sisi timur dan barat maka diperlukan tambahan konstruksi penyangga panel surya agar PLTS atap dapat berfungsi optimal.

Baca Juga: Joss! Industri Baterai Kendaraan Listrik Bakal Dibangun di Batang, Groudbreaking Akhir Maret 2021

Selama ini kisaran harga pemasangan panel surya di atap rumah yaitu sekitar Rp14 juta-19 juta per kWp. Dengan harga tersebut masyarakat sudah mendapatkan seperangkat modul surya berkapasitas 1.000 Wp, besi penyangga modul surya, kabel-kabel, inverter, alat meter listrik ekspor-impor (exim), dan alat penunjang lainnya serta biaya pasang.

Setiap modul surya umumnya mampu menghasilkan 250 watt peak (Wp) daya listrik. Watt peak adalah satuan ukur daya listrik yang digunakan dalam PLTS atap.

Jika pelanggan PLN akan berniat memasang panel tenaga surya atap rumah, bisa memilih sesuai kebutuhan listriknya, misalnya 1.000 Wp (1 kWp) hingga 2 kWp. Artinya diperlukan sekitar 4-8 panel modul surya untuk menghasilkan daya sebanyak 1-2 kWp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya