SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru honorer (Dok/JIBI)

Solopos.com, KARANGANYAR — Mulai 28 November 2023, pemerintah akan menghapus tenaga honorer sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo. Kebijakan ini akan berdampak bagi Kabupaten Karanganyar yang masih memiliki banyak tenaga honorer, terutama dari kalangan guru.

Berapa jumlah tenaga honorer, lebih spesifik lagi jumlah guru honorer, di Kabupaten Karanganyar?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut data yang diperoleh Solopos.com dari situs referensi.data.kemdikbud.go.id yang dikutip pada Kamis (2/6/2022), diketahui jumlah guru honorer sekolah di Karanganyar ada sebanyak 1.873 orang. Sementara guru tidak tetap (GTT)/pegawai tidak tetap (PTT) kabupaten ada 369 orang.

Sementara guru tetap yayasan (GTY)/pegawai tetap yayasan (PTY) di Karanganyar ada 1.152 orang. Sementara guru dan pegawai kependidikan berstatus PNS ada 6.510 orang.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar belum membahas lebih lanjut tentang penghapusan tenaga honorer mulai 2023.

Baca Juga: Kemenpan RB Hapus Tenaga Honorer 2023, Ini Respons Pemkab Karanganyar

Pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo, menghapus tenaga honorer pada 2023. Hal itu tertuang dalam Surat Menpan RB Nomor B/165/M.SM.02.03/2022 tentang Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang ditandatangani 31 Mei 2022.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karanganyar, Suprapto mengatakan Bupati Juliyatmono bersama pihaknya belum membahas perihal langkah-langkah ke depan untuk menyikapi surat tersebut.

“Belum ada pembahasan dengan pimpinan terkait surat [Menteri PAN RB] tersebut,” ujarnya, Kamis (2/6/2022).

Suprapto juga belum menjelaskan waktu rencana pembahasan itu bersama Bupati.

Baca Juga: DPRD Karanganyar Minta Pemerintah Beri Solusi Bagi Tenaga Honorer

DPRD Karanganyar jauh hari sebelumnya meminta Pemerintah Pusat memberi solusi bagi para tenaga honorer yang nasibnya kini di ujung tanduk. Kejelasan nasib tenaga honorer diperlukan mengingat keberadaan mereka mencapai ribuan orang.

Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo, menyebut jumlah tenaga honorer di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) bahkan sampai overload.

Kondisi berbeda untuk tenaga pendidik. Rohadi mengatakan keberadaan tenaga honorer masih kurang. “Di sekolah-sekolah terutama SD masih kekurangan tenaga honorer. Butuh tenaga tambahan di sekolah itu,” kata Rohadi, Jumat (28/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya