SOLOPOS.COM - Didi Kempot. (Antara-Zabur Karuru)

Solopos.com, SOLO – Dulu orang patah hati itu berusaha menyembunyikan sakit hatinya. Sejak kemunculan generasi ambyar, generasi orang-orang yang hancur merasakan patah hati, maka patah hati bukan aib lagi. Ambyar menjadi suatu “kebanggaan” untuk dirayakan.

Sing do cidro, ambyar ayo nyanyi bareng, joget bareng [yang patah hati, hancur, ayo nyayi bareng, menari bareng],” begitu ajakan Lord Didi Kempot, The Godfather of Broken Heart dalam setiap pentasnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lewat ratusan lagu-lagunya, Didi Kempot mengajak masyarakat menjadikan patah hati sebagai momentum kebangkitan.

Lord Didi adalah tokoh inovatif di dunia seni. Dia berhasil mengemas musik sebagai bahasa universal yang diterima lintas usia.

Pesan lagu-lagunya mengobati jutaan orang dengan hati terluka. Lewat inovasi di platform digital, dia berhasil merangkul generasi milenial. Menjadikan musik campursari menjadi musik nasional bahkan go international.

Cerita Momen Indah Ardha Bocah Difabel Klaten Rekaman Bareng Didi Kempot

Kabar berpulangnya Didi Kempot pada Selasa (5/5/2020) pagi juga mengagetkan seluruh panitia penyelenggara Solo Best Brand and Innovation Awards (SBBI) 2020. Ajang penghargaan prestisius untuk merek-merek terbaik di Solo yang diadakan oleh Harian Umum Solopos.

Semula SBBI berencana menggandeng The Godfather of Broken Heart itu untuk tampil dalam brand concert The Power of Broken Heart pada 17 Juni mendatang.

Penghargaan Khusus

Panitia juga sudah menyiapkan penghargaan khusus inovasi di bidang seni bagi maestro campursari ini. Penghargaan ini sengaja dirahasiakan karena rencananya diberikan seusai Didi pentas nanti.

“Terima kasih Solopos sebagai media lokal terbesar di Soloraya mengapresiasi Mas Didi. Pemberian award-nya diserahkannya di pengujung pentas Brand Concert. Jadi sebagai kejutan untuk Mas Didi,” saran Manager Didi Kempot, Muhammad Nasir biasa dipanggil Boby saat bertemu dengan panitia SBBI kala itu.

Manusia bisa berencana, namun Tuhan yang menentukan. Berawal dari merebaknya wabah Covid-19 di seluruh dunia, termasuk di Kota Solo, membuat semua rencana itu berubah. Rencana memanggungkan Didi Kempot urung terealisasi.

Makin Ngehits, Ini Bayaran Mbah Minto Sekali Ngevlog

“Kami bersama manajemen Didi Kempot sudah menyiapkan konsep konser The Power of Broken Heart sebagai puncak dari acara penganugerahan SBBI 2020. Lagu-lagu hits Mas Didi juga sudah kami pilih. Namun wabah Covid-19 membuat kami harus mengubah konsep acara dengan meniadakan konser yang bisa mengumpulkan massa. Mas Didi melalui manajemennya dengan besar hati bisa memahami situasi tersebut,” jelas Wakil Ketua Panitia SBBI 2020 yang juga Pemimpin Redaksi Solopos, Rini Yustiningsih.

Jika konser batal terealisasi, tidak demikian halnya dengan rencana pemberian penghargaan khusus untuk Didi Kempot di ajang SBBI 2020 ini.

Panitia SBBI melihat Didi Kempot sebagai sosok yang inovatif dan mampu mengharumkan nama Solo melalui musik di kancah nasional bahkan internasional dan capaiannya ini sangat layak untuk diapresiasi.

Mulai 7 Mei 2020 Rakyat Indonesia Boleh ke Luar Kota, Tapi....

“Karena itu kami menilai Didi Kempot sangat layak untuk menerima penghargaan dari kami, dan itu sesuai dengan tema SBBI 2020 The Power of Innovation. Didi Kempot banyak melakukan inovasi di bidang yang dia cintai,” tambah Ketua Panitia SBBI 2020 Yonantha Chandra.

Meski Didi Kempot telah tiada, namun panitia tetap berencana menyampaikan penghargaan ini melalui manajemennya. Selamat jalan Didi Kempot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya