Solopos.com, SOLO – Ratusan anggota elemen suporter Solo berkumpul di Plaza Manahan pada Selasa (4/9/2022) sore. Dengan mengenakan pakaian serba hitam, mereka bersiap berangkat ke Stadion Mandala Krida, Jogja.
Suporter Persis Solo mendapat undangan doa bersama dari Brajamusti, suporter PSIM Jogja untuk hadir doa bersama bagi suporter yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Sebelum berangkat, mereka melakukan doa bersama di Plaza Manahan Solo.
Presiden Pasoepati, Maryadi Gondrong, menyampaikan undangan tersebut menjadi momen perdamaian suporter Persis Solo dan PSIM Jogja.
“Ini suatu berkah bagi kita, dapat undangan, maturnuwun banget. Semoga ini awal yang baik untuk ke depannya,” kata Gondrong.
Baca Juga: Mataram Is Love Menggema dari Solo hingga Jogja
Kedua kelompok suporter Solo dan Jogja selama ini punya tensi tinggi. Pertemuan Persis Solo dan PSIM Jogja ketika laga bertajuk Derbi Mataram.
Adanya undangan tersebut, Gondrong menegaskan bahwa rivalitas hanya 90 menit.
“Setelah itu kita teman, sahabat, saudara, itu saja,” ungkapnya.
Dia bercerita, saat perdamaian dengan Bonek 2014 lalu, rivalitas, pro, dan kontra tetap ada namun lambat laun perdamaian berjalan dengan baik.
Baca Juga: Ini Dua Sanksi dari PSSI untuk Arema FC Terkait Tragedi Kanjuruhan
“Akar rumput juga sudah menyadari. Kita harapkan, begitu pula nanti Persis fans dengan Maident maupun Brajamusti berjalan dengan baik,” terangnya.
Di sisi lain, Dirijen Pasoepati, Agus Warsoep, lewat akun Twitter-nya mengajak para suporter untuk tetap tertib selama di perjalanan.
“Yang ingin merapat ke Jogja, kita kumpul di air mancur Manahan. Tujuan kita doa bersama untuk saudara-saudara kita korban Tragedi Kanjuruhan dan untuk menjalin silaturahmi dengan saudara kita di DIY dan sekitarnya. Tetap tertib dan jaga kesopanan,” kata dia.
Baca Juga: Merasa Aman di Indonesia, Tim Palestina: Kalau Perlu Kami Tinggal Sebulan
Agoes secara pribadi juga menyatakan telah mengakhiri rivalitas dengan suporter PSIM Jogja.
Sementara itu, Wakapolresta Solo AKBP Gatot Yulianto menyampaikan pihaknya menerjunkan 2 satuan setingkat peleton (SST) gabungan Samapta, Brimob, da Satlantas dalam mengawal suporter.
“Kita mengawal secara estafet dari Stadion Manahan sampai batas kota, Kleco. Kita sudah berkoordinasi dengan Kapolres di Soloraya yang (wilayahnya) dilewati (suporter),” ungkapnya.