MATA NAJWA METRO TV : Aceh Daerah Aman untuk 100 Tahun Mendatang

Mata Najwa Metro TV dari Aceh menorehkan catatan penting atas satu dekade bencana tsunami.

Solopos.com, SOLO – Tayangan Mata Najwa Metro TV dengan tema Dari Aceh – Pesan Untuk Negeri, Rabu (24/12/2014) yang selesai pada pada pukul 21.30 WIB malam, memberikan catatan penting atas satu dekade setelah bencana tsunami di Aceh. Najwa Shihab, tuan rumah Mata Najwa, mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk bangkit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Faisal Basri—salah seorang narasumber tayangan Mata Najwa malam itu—tampak tepukul dan meneteskan air mata seusai tim Mata Najwa memutarkan rekaman video mengenai bencana alam tsunami 10 tahun silam. Ia mengaku sangat trenyuh atas bencana itu. Bahkan secara terbuka ia mengaku sempat tak tega mendatangi Aceh kala bencana itu mendera.

Meski demikian, dengan optimis Faisal Basri mengungkapkan setelah kebangkitan masyarakatnya, nantinya Aceh akan menjadi salah satu kota industri terbaik di Indonesia. “Aceh adalah daerah yang paling aman untuk 100 tahun ke depan. Saat Aceh bangkit, industri akan masuk ke sini. Siklus sumber daya manusianya luar biasa. 10 tahuns tsunami ini kita jadikan kebangkitan Aceh dari seluruh lini,” ungkap

Hal yang sama juga dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ia berkisah, eberapa hari setelah tsunami berlangsung, pemilik maskapai Susi Air mengirim pesawatnya yang berisi bahan makanan dan bantuan lain. Dengan nada yang optimis, Menteri Susi mengungkapkan rakyat Aceh akan tahan banting.

“Manusia yang bangkit dari keterpurukan biasanya akan lebih tahan banting. Saya juga berpesan, kalau pemuda di sini sehari minum kopi tiga jam, dikurangi menjadi satu jam saja. Yang dua jam gunakan untuk bekerja.” ungkap Menteri Susi.

Penyanyi Tompi juga mengungkapkan bahwa baik buruknya Aceh kedepannya ada di tangan masyarakat. “Bagus tidak bagusnya Aceh ada di tangan kita. Kita harus berubah ke arah yang lebih baik. Mental korupsi harus berani dipangkas,’ tutur Tompi. (Himawan Ulul/JIBI/Solopos)