SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak sekolah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, Sidrap — Perjuangan guru dan siswa SDN 2 Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan menyeberang sungai untuk berangkat ke sekolah. Kondisi itu terjadi karena jembatang gantung di Dusun Empat ambruk sejak 2020.

Video menampilkan perjuangan seorang guru beserta sejumlah siswa SD di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, ke sekolah viral di media sosial. Mereka harus berjibaku menggunakan rakit untuk menyeberang sungai. Penyebabnya jembatan gantung di sungai itu ambruk sejak 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam video yang beredar tampak guru perempuan menarik tali yang terhubung ke rakit untuk menyeberangi sungai. Pada video lainnya, sejumlah siswa mengenakan seragam sekolah juga bersusah payah menyeberang sungai.

Baca Juga: Pensiunan Polisi Viral Jadi Manusia Silver Diberi Pekerjaan Satpam

Ekspedisi Mudik 2024

Mereka guru dan siswa SDN 2 Belawae, Kecamatan Pit Rioase, Kabupaten Sidrap. Hampir setiap hari, mereka melawan maut untuk berangkat ke sekolah.

Salah seorang guru SDN 2 Belawae, Hasmi, menceritakan pengalamannya itu. Ia menyebut 40% siswa SD 2 Belawae dari Dusun Empat. Anak-anak harus menggunakan rakit menyeberang sungai untuk berangkat ke sekolah.

“Sekarang sudah seperti ini tiap hari. Sejak musim hujan, anak-anak selalu menyeberang menggunakan rakit ke sekolah. Mereka dari Dusun Empat daerah gunung. Berjalan kaki cukup jauh lalu menyeberang lagi dengan rakit sampai ke sekolah,” kata Hasmi kepada detikcom, Selasa (27/9/2021).

Baca Juga: Tragis! Main Hujan-hujanan, Balita Semarang Hanyut di Saluran Air

Hasmi menjelaskan sungai hanya bisa dilewati saat aliran tidak begitu deras. Berbeda jika aliran air deras atau hujan lebat. Dirinya dan siswa harus menunggu lebih lama sampai situasi membaik.

“Beberapa kali mereka terjebak, tidak bisa pulang. Saat hendak pulang itu hujan deras sehingga aliran sungai deras. Terpaksa menunggu lama bahkan ada siswa saya menangis karena lapar,” jelasnya.

Akses dari Dusun Empat ke sekolah terputus karena sudah tidak ada jembatan gantung. Jembatan tersebut rusak akibat banjir bandang pada Juni 2020.

“Sejak jembatan ambruk diterjang banjir bandang akan sulit menyeberang saat air tinggi. Jadi harus menggunakan rakit. Tapi, jika tak hujan, masih bisa dilewati. Tapi Alhamdulillah, murid tetap antusias meski perjuangan melintasi sungai cukup berat,” katanya.

Baca Juga: Terbebani Biaya Operasional, Gembira Loka Zoo Hanya Buka Akhir Pekan

Hasmi berharap pemerintah kabupaten Sidrap segera memperbaiki jembatan gantung itu agar akses pelajar dan masyarakat sekitar kembali normal. “Semoga nasib anak-anak di sini bisa diperhatikan,” tutupnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, berjanji membenahi jembatan gantung yang rusak di Dusun Empat, Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase itu. Anggaran pembenahan akan diajukan ke pemerintah pusat dan APBD 2022.

“Wilayah sungai merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dalam hal ini Balai Besar. Sejak mengalami kerusakan Pemda telah membuat desain (jembatan) dan sudah dalam proses pengajuan ke Balai Besar. Semoga tahun 2022 sudah bisa terealisasi,” ujar Sekretaris Daerah Sidrap, Sudirman Bungi, dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (28/9/2021).

Baca Juga: Mulia, Angkringan di Delanggu Klaten Ini Beri Diskon 50% Khusus Difabel

Jembatan gantung di wilayah tersebut rusak akibat diterjang banjir bandang pada Juni 2020. Jembatan itu menjadi satu-satunya akses warga. Kondisi warga di Dusun Empat itu viral di media sosial karena siswa SDN 2 Belawae dan gurunya terekam video bertaruh nyawa menyeberangi sungai berarus deras menggunakan rakit.

Sudirman menambahkan pihaknya akan mengajukan perbaikan jembatan ke APBD 2022 jika usulan perbaikan jembatan ke pemerintah pusat ditolak. Jembatan gantung yang baru akan dibangun melintang dengan panjang 80 meter dan lebar sekitar 2 meter.

“Sambil koordinasi dengan Balai Besar. Jika nanti keterbatasan anggaran Balai Besar di tahun 2022 maka akan dimasukkan dalam APBD Sidrap 2022. Akan kami bahas di DPRD karena desainnya sudah siap. Sama persis dengan jembatan gantung yang dulu rusak dan bisa dilalui oleh kendaraan roda dua,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya