SOLOPOS.COM - Ilustrasi Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Sukoharjo turun dari Level 4 ke Level 3 per Selasa (31/8/2021). Pada sisi lain, kasus kematian pasien Covid-19 masih tinggi, lebih dari 60 kasus dalam sehari.

Merujuk data situasi Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo yang diunggah dalam Instagram @Dinkes_kab_sukoharjo, jumlah kematian bertambah 60 orang pada 30 Agustus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala DKK yang juga Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, menjelaskan penambahan jumlah kasus kematian pasien Covid-19 masih tinggi. Sistem masih dalam proses sinkronisasi dengan data terpadu Corona Jateng. Penambahan angka kematian masih di atas 60 kasus sehari.

Baca Juga: Innalillahi, 27 Guru Sukoharjo Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

“Proses integrasi data dengan Corona Jateng saat ini masih berlangsung. Utamanya adalah input data angka kematian kasus yang belum diunggah tim Satgas Covid-19 kabupaten,” kata Yunia ketika berbincang dengan wartawan, Selasa (31/8/2021).

Menurutnya, data tersebut data delay atau tertunda. Keterlambatan upload data yang menumpuk ini terjadi saat puncak gelombang kedua pandemi Corona pada periode Juni-Juli lalu.

Penyesuaian Aturan

Penambahan kasus kematian juga terjadi karena adanya penyesuaian aturan. Data kematian kasus yang diinput berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), sehingga kasus yang terjadi di luar daerah akan tetap masuk sesuai domisili NIK. Sebelumnya, kasus ini dicatat sesuai dengan tempat tinggal kasus.

Baca Juga: Sabar… PTM di Sukoharjo Bakal Digelar Pekan Kedua September 2021

“Kasus yang tercatat di sistem tabulasi kasus Covid-19 pemerintah provinsi merekam NIK dan secara otomatis tercatat sebagai kasus daerah asal,” katanya.

Sinkronisasi data Corona Jateng dilakukan oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) rujukan penanganan Covid-19. Dengan sistem baru yang diterapkan, potensi selisih data daerah dengan pemprov masih mungkin terjadi.

Terlebih daerah tidak akan bisa mengintervensi data kasus dari daerah lain. Apalagi saat ini sesuai instruksi Gubernur yang digunakan adalah data Corona Jateng. “Kasus positif corona sekarang sudah landai, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan juga terus turun,” ujar Yunia.

Baca Juga: Hotel di Solo Baru Kembali Menggeliat, Okupansi Naik 20 Persen

Buah Kerja Keras Semua Pihak

Bupati Sukoharjo Etik Suryani menyambut baik penurunan status PPKM Kabupaten Sukoharjo dari level 4 menjadi level 3. Turunnya status itu merupakan buah dari kerja keras semua pihak, baik itu pemerintah, TNI-Polri, tenaga kesehatan dan masyarakat yang disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

“Saya mengimbau masyarakat jangan terlena, jangan abai meski sudah masuk zona oranye. Kita semua sudah berjuang semaksimal mungkin, jadi ayo bersama-sama dijaga ini jangan sampai terlena,” tegas Bupati.

Etik menambahkan penurunan status ini hendaknya tidak disikapi dengan euforia dan berlebihan. Semua harus tetapi tetap disiplin menerapkan 5M dan prokes. “Jangan euforia, bergerombol, berkerumun. Mari bersatu padu baik itu masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat mempertahankan ini agar Sukoharjo benar-benar bebas dari Covid-19. Tanpa kerja sama dari semua pihak, niscaya kita bisa keluar dari pandemi ini,” tandas Etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya