Solopos.com, WONOGIRI – Produksi masker transparan untuk penyandang tuli di Wonogiri masih terus berjalan. Setelah menyelesaikan order 2.000 masker dari Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk kebutuhan penyandang tuli, jumlah pesanan dari berbagai daerah bertambah.
Namun, pembuat masker transparan di Wonogiri tersebut hanya satu orang yakni Sutantini. Wanita ini tercatat sebagai warga Pakis RT 001/RW 009, Desa Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Juru bahasa isyarat asal Wonogiri, Eka Sari Utami, mengatakan, setelah menyelesaikan pesanan dari Pemkab Wonogiri pada Mei lalu hingga sekarang, ada sebanyak 800 orderan baru.
Ini Aktivitas Mbah Minto Klaten Setelah Jadi Jutawan
Ia mengatakan, masker transparan yang sudah didistribusikan dari Wonogiri sebanyak 400 buah. Masker itu didistribusikan kepada penyandang dan kekuarga tuli di berbagai daerah, seperti Bandung, Yogyakarta, Bandung, dan Malang.
Sedangakan yang masih dalam proses pembuatan yakni 243 masker pesanan dari Sekolah Luar Biasa di Solo dan 200 lembar pesanan penyandang tuli di Brebes dan Tegal.
Pembuatan masker transparan tersebut dibiayai komunitas Rasakan Dunia yang dipimpin Ifan Ohsi dan komunitas GASS Peduli pimpinan Armand Maulana.
Cerita Warganet Kemekel Ingat Kosa Kata Nyeleneh Ala Wong Sragen
Komunitas Rasakan Dunia
Pembuatan masker transparan di dikoordinasi oleh komunitas Rasakan Dunia. Di Indonesia ada lima penjahit yang tersebar di daerah Wonogiri, Tangerang, Bandung, Bekasi dan Makasar.
"Setiap daerah hanya satu orang, jadi pembuatannya slow. Satu hari bisa memproduksi 10 masker. Karena memang pembuatannya agak ribet dibanding pembuatan masker biasa," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (8/8/2020).
Ia mengatakan, jika komunitas tuli di beberapa daerah memesan, harus mau mengantre dahulu. Biaya satu masker sebesar Rp7.500. Namun jika digunakan untuk penyandang tuli dibiayai komunitas Rasakan Dunia dan komunitas GASS Peduli.
Joko Widodo Terseret Ombak di Pantai Goa Cemara, Jasadnya Ditemukan di Kulonprogo
Menurut Eka, jika ada pesanan pihaknya melaporkan dengan data yang lengkap kepada dua komunitas tersebut. Nantinya akan diberi bantuan anggrana pengadaan barang dan jasa penjahit.
"Di Wonogiri belum berencana menjual secara pribadi. Karena kami masih fokus melayani pemesanan dari penyandang tuli dari berbagai daerah," kata Eka.