SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sejumlah maskapai penerbangan tengah mengkaji potensi menarik wisawatan asal Tiongkok ke Solo.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Adi Soemarmo Solo melirik potensi wisatawan asal Tiongkok. Dua di antaranya, Garuda Indonesia Solo dan Sriwijaya Air, sudah mulai mempelajari potensi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekarang ini penerbangan carter dari Tiongkok sedang gencar-gencarnya masuk ke Bali. Belanja wisata orang Tiongkok sangat besar. Nah, dari Bali ini kemudian mereka melanjutkan penerbangan, ada yang ke Lombok ada pula yang ke Jogja. Ini peluang yang bisa kami tawarkan, kalau ada trafik ke Jogja, artinya juga bisa masuk ke Solo,” kata General Manager Garuda Indonesia Solo, Hendrawan, saat berbincang dengan Solopos.com, akhir pekan lalu.

Tak tanggung-tanggung, wisawatan asal Tiongkok yang terbang carter masuk ke Bali itu jumlahnya ribuan orang. Hendrawan tengah melirik potensi tersebut dan akan melakukan komunikasi dengan para pencarter asal Tiongkok itu.

“Ya, mau ada pembicaraan dengan pencarter itu, ini PR Solo, karena ini peluang pasar yang cukup besar,” kata dia.

Peluang wisatawan dari Tiongkok ini juga ditangkap Sriwijaya Air. Kebetulan, maskapai ini juga punya penerbangan langsung ke Tiongkok tapi bukan di Solo, melainkan dari Tanjungpinang.

Baca:

“Tanjungpinang-China, itu ramai sekali, kebetulan di Tiongkok saat ini tengah menjadi tren untuk berwisata ke Indonesia,” kata District Manager Sriwijaya Air Solo, Taufik Sabar.

Taufik mengatakan tak menutup kemungkinan Solo bisa menggarap segmen wisata dari Tiongkok itu. “Musim ini Tiongkok lagi gencar-gencarnya untuk liburan atau leisure. Bahkan kami baru saja membuka carter China-Tanjungpinang, penumpangnya luar biasa. Solo itu sebenarnya lebih menjual dibandingkan Tanjungpinang jadi Solo punya peluang untuk bisa meng-grab pasar itu.”

Sementara itu, General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Solo, Abdullah Usman, mengatakan pesawat carter dari dan ke luar negeri adalah potensi pasar yang bisa digarap untuk menggenjot angka kedatangan penumpang internasional selama tidak ada maskapai yang membuka rute penerbangan internasional di Bandara Adi Soemarmo Solo secara reguler.

Seperti diketahui, saat ini tidak ada lagi penerbangan internasional setelah Airasia menutup rute Solo-Kuala Lumpur awal tahun lalu. Penerbangan internasional hanya dibuka ke Jeddah untuk melayani ibadah umrah.

Pertengahan Maret ini Garuda Indonesia membawa kabar baik karena akan menambah satu lagi frekuensi penerbangan ke Jeddah dari dua penerbangan reguler yang sudah ada. “Selama ini kami buka Selasa dan Kamis untuk umrah, bulan ini kami tambah satu lagi pada hari Minggu,” kata Hendrawan.

Dalam waktu dekat, Usman akan merealisasikan rencananya untuk bekerja sama dengan Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Jateng, maskapai, dan investor, untuk merealisasikan penerbangan carter. Tujuannya mendongkrak jumlah kedatangan penumpang penerbangan internasional. Namun, Usman memiliki opsi negara tujuan yang berbeda dengan yang dilirik maskapai, yakni Korea.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya