SOLOPOS.COM - Masjid Taman Sriwedari, Solo, Kamis (11/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Progres pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo sudah sampai pada tahap akhir atau finishing. Namun, masjid tersebut diperkirakan belum siap dibuka atau diresmikan saat Idul Fitri 1442.

Wakil Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Sriwedari, Farid Sunarto, mengatakan panitia menerima laporan tertulis progres pembangunan masjid telah mencapai 81 persen pada akhir Januari 2021. Progres pembangunan terus bertambah dengan tahap pengerjaan finishing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Untuk konstruksi sudah 100 persen, lantai 100 persen, dan basement  sudah 100 persen. Tinggal finishing pagar dan lansekap,” katanya kepada Solopos.com, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: Remaja 17 Tahun Meninggal Saat Rekreasi Di Umbul Besuki Ponggok Klaten

Menurut Farid, meski PT Wijaya Karya (Wika) sebagai pelaksana proyek sudah mengerjakan tahap akhir, pembukaan atau peresmian Masjid Sriwedari Solo tidak mungkin dilakukan pada Idul Fitri 1442. Operasional masih terkendala terkait proses serah terima.

“Serah terima kan pelaksanaan harus sudah 100 persen dan pembayaran panitia kepada Wika sudah 100 persen. Baru ada masa pemeliharaan. Ini ada kendala masalah biaya yang masih menunggu pihak-pihak terkait bernegosiasi,” paparnya.

Farid menjelaskan selain kendala pembiayaan, ada sejumlah kendala lain dalam pelaksanaan pembangunan masjid saat pandemi Covid-19, antara lain menyangkut bahan material berupa marmer yang harus diimpor.

Baca Juga: Buka Lagi Setelah 5 Pedagang Meninggal Positif Covid-19, Begini Kondisi Pasar Jambangan Karanganyar

Perlambatan

Kemudian koordinasi teknis dengan larangan berkumpul dan pengajuan perlambatan proyek atau penghentian sementara proyek. “Ada kendala tapi terkait status tanah enggak ada masalah. Wika sudah klir sejak awal kontrak,” ungkapnya.

Farid menjelaskan panitia belum bisa memprediksi atau menargetkan pembukaan Masjid Taman Sriwedari Solo karena terkait serah terima. Serah terima menyangkut hak dan kewajiban dalam pemeliharaan serta keamanan untuk aset atau barang di masjid.

Secara keseluruhan biaya pembangunan masjid Rp165 miliar ditambah Rp28 miliar untuk Contract Charge Order (CCO) atau biaya tambahan.

Baca Juga: Blusukan Ke Mojo Solo, Selvi Ananda Tampil Cantik Pakai Baju Batik dan Rambut Dikuncir Ekor Kuda

“Ada CCO dari yang disepakati PUPR dengan Wika Rp28 miliar. Supaya benar-benar beroperasi. Dulu lansekap belum dihitung, electrical belum dihitung, operasi menara ini semua dihitung sampai Rp28 miliar itu,” paparnya.

Menurut Farid, FX Hadi Rudyatmo saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo telah menyiapkan nama masjid bersama KGPH Dipokusumo. Nama masjid yaitu Masjid Pakubuwono X Sriwedari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya