SOLOPOS.COM - Kondisi Masjid Joglo Baitul Makmur di Tegalsari, Kunden, Karanganom, Jumat (16/4/2021). Masjid tersebut dinilai berbeda dengan masjid pada umumnya karena sengaja dibiarkan terbuka alias tanpa tembok dan sangat njawani. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN - Masjid Joglo Baitul Makmur yang berada di Jl Penggung-Jatinom KM 2, Klaten, dinilai unik dan njawani. Masjid yang berada di Tegalsari, Kunden, Karanganom ini berbeda dengan masjid pada umumnya karena sengaja dibiarkan terbuka alias tanpa tembok.

Salah satu pengurus sekaligus Bendahara Masjid Joglo Baitul Makmur, Salimin alias Salim, 49, mengatakan masjid di atas lahan seluas 1.030 meter persegi tersebut merupakan hasil wakaf dari seorang pensiunan di desanya, H. Karyawan Hari Soesetyo. Masjid selesai dibangun sekitar enam tahun lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain berdesain joglo yang didominasi dari kayu jati, masjid tersebut berkonsep terbuka. Bangunan masjid itu berbeda dengan masjid pada umumnya di Tanah Air karena tak ada tembok sama sekali.

Baca Juga: Arsenal Melaju ke Semifinal Liga Europa Seusai Menang Telak di Markas Slavia

"Bangunan masjid ini yang mendesain dan membangun Pak Karyawan Hari Soesetyo sendiri [sudah diwakafkan, 1 Mei 2020]. Di masjid ini konsepnya terbuka. Lokasinya juga di pinggir jalan raya. Bagi saya pribadi, salat di sini sangat bermakna. Di sini orang bisa melihat kanan-kiri karena tak ada tembok. Pengendara kendaraan yang lalu lalang di jalan juga bisa dilihat. Salat di sini seperti diuji. Kalau tauhidnya bagus, tentu tak akan tolah-toleh. Salatnya tetap khusyuk dan tak peduli siapa pun yang lewat," kata Salim, saat ditemui wartawan di Masjid Joglo Baitul Makmur Karanganom, Jumat (16/4/2021).

Salim mengatakan saking terbukanya, suasana di masjid terasa adem dan segar. Selama Ramadan, kegiatan memakmurkan masjid tetap berjalan. Hal itu seperti salat wajib lima waktu, Salat Tarawih, tadarusan, dan pengajiam setelah Salat Subuh.

"Selain digunakan ibadah, masjid ini juga pernah digunakan prewedding. Dipilih sebagai tempat prewedding mungkin karena desainnya yang unik, njawani. Selama pandemi Covid-19 sudah ada dua pasangan yang memilih prewedding di sini," katanya.

Pengunjung Masjid

Salah satu pengunjung yang kebetulan Salat Jumat di Masjid Joglo Baitul Makmur, Klaten, Heru Harjanto, 40, mengaku sering mampir untuk beribadah salat wajib di masjid tersebut. Selain lokasinya merupakan jalur menuju tempatnya bekerja di kawasan Jatinom, konsep joglo selalu menarik perhatiannya.

"Nuansa Jawanya sangat kental di sini. Ini unik. Suasananya nyaman, aman, dan enak," kata warga Kecamatan Wonosari itu.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Masjid Joglo Baitul Makmur masih mampu menampung jemaah hingga ratusan orang saat Salat Jumat di tengah pandemi Covid-19. Bangunan ini memiliki tempat parkir yang luas. Bangunan masjid didominasi kayu jati. Di kompleks masjid dilengkapi tempat berwudu, toilet, dan lainnya.

Baca Juga: Dinkes Boyolali Tak Paksakan Jika Warga Keberatan Vaksinasi Covid-19 Saat Puasa

Di masjid tersebut terdapat informasi juga terkait pernyataan wakaf oleh H., Karyawan Hari Soesetyo, 1 Mei 2020. Di antara pernyataannya, yakni yang bersangkutan telah mewakafkan 1.030 meter persegi berikut bangunannya, masjid boleh digunakan dari kalangan mana saja, dan pembangunan masjid sudah selesai (tidak diperkenankan menambah bangunan dalam bentuk apa pun di area masjid).

Bangunan masjid dinilai juga penuh dengan filosofi. Hal itu termasuk luas bangunan masjid 17 meter X 17 meter dengan dilengkapi 17 tiang lampu. Angka 17 merujuk ke total rekaat salat wajib yang harus ditunaikan seorang muslim dalam sehari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya